Sukses

Ternyata Kebiasaan Muslim AS saat Ramadan Sama dengan Orang Indonesia

Menurut Chris Rittgers dari US Agriculture Counselor, Ramadan di Amerika Serikat sama seperti di Indonesia. Ini penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara yang besar, Amerika Serikat dihuni oleh berbagai macam etnis dari seluruh dunia. Tak hanya itu, keberagaman kepercayaan juga terdapat di dalamnya.

Komunitas Muslim banyak yang tersebar di sejumlah negara bagian. Misalnya Chicago, Huston, Boston, New York dan lainnya.

Menurut Chris Rittgers dari US Agriculture Counselor, Ramadan di Amerika Serikat sama seperti di Indonesia. Komunitas muslim akan berkumpul bersama keluarga, teman dan orang terdekat untuk berbuka puasa bersama.

"Sejumlah masjid-masjid besar pun juga terdapat di Amerika Serikat," ujar Chris Rittgers saat menyampaikan pemaparan soal kehidupan Muslim di AS pada Rabu (9/5/2018), di Amuz Gourmet Restaurant Jakarta.

"Sebelum pindah ke Indonesia, saya tinggal di Washington dan melihat ada masjid besar bernama Muhammad. Di mesjid itu banyak umat Muslim Amerika Serikat yang beribadah. Setiap Ramadan akan banyak dikunjungi orang. Masjid Muhammad sudah berusia 165 tahun," tambahnya.

Biasanya, masjid hanya ada di kota-kota besar saja. Jadi, apabila bulan suci Ramadan tiba, umat Muslim di Amerika Serikat akan berkomunikasi dengan warga sekitar untuk menggunakan fasilitas umum dan dijadikan sebagai tempat berkumpul.

"Bahkan sejumlah gereja kerap dipinjam untuk melakukan aktivitas hari besar seperti Ramadan dan Lebaran," jelas Chris Rittgers.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hadirkan Mahasiswa Pertukaran Pelajar

Tak hanya pihak dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, dalam kesempatan tersebut juga hadir Ulfa Sakinah. Ia adalah mahasiswa Universitas Indonesia yang berkesempatan untuk tinggal di AS dalam rangka pertukaran pelajar.

"Selama di sana -- termasuk Ramadan -- saya tinggal bersama keluarga dari Lebanon," ujar Ulfa.

"Tantangan terbesar saat Ramadan tiba adalah waktunya yang sangat berbeda dengan Indonesia. Di sana, kami umat muslim harus berpuasa selama 19 jam," tambah Ulfa.

Ketika tinggal bersama keluarga di AS, Ulfa mengatakan dirinya juga memasak makanan khas Indonesia untuk disajikan selama bulan Ramadan. Seperti kolak yang berbahan dasar santan dan gula aren.

"Satu momen, saya pernah membuat presentasi seputar kuliner khas Indonesia. Saya mengundang sejumlah teman-teman di sana untuk datang ke rumah dan mencoba makanan yang saya buat," kata Ulfa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.