Sukses

Organisasi Muslim AS Beri Makan Tunawisma Selama Ramadan

Pendiri organisasi nirlaba RukaNade yakni Nerma Huskic melakukan agenda amal terhadap tunawisma di bulan suci Ramadan.

Liputan6.com, St. Louis - Memperbanyak amal merupakan salah satu cara dalam meraih rahmat di bulan suci Ramadan. Hal inilah yang melatarbelakangi sebuah organisasi nirlaba di St. Louis, Missouri Amerika Serikat untuk mengadakan acara amal demi menolong sesama.

Dikutip dari laman Kbia.org, Senin (19/6/2017) sebuah organisasi nirlaba bernama RukaNade menyajikan makan siang di penampungan tunawisma di daerah St. Louis Carr Square.

Saat jam makan siang telah tiba, pendiri RukaNade yakni Nerma Huskic membereskan meja dan menyiapkan makanan. Huskic pindah ke St.Louis dengan status sebagai pengungsi asal Bosnia.

RukaNade yang berarti harapan dari Bosnia ini dibentuk karena setengah populasi muslim yang bertempat tinggal di wilayah St. Louis berasal dari Bosnia.

Suasana makan siang di tempat penampungan tunawisma St. Louis Carr Square (Facebook/RukaNade)

"Saya dan umat muslim lainnya akan berpuasa selama 16 jam. Tapi beberapa orang tak mungkin menunda makannya hingga malam hari seperti saya. Maka dari itu kami memberi makan tunawisma pada siang hari," ujar Huskic.

Huskic juga mengatakan bahwa RukaNade menyajikan makanan di wilayah tersebut setiap satu bulan sekali. Sekaligus memberi makan orang-rang yang berada di jalanan. Ini adalah kali kedua bagi RukaNade menyajikan makanan selama bulan Ramadan di tempat penampungan.

"Selama bulan Ramadan, perbuatan baik kita akan berlipat ganda menjadi 70.000 kali. Jadi saya akan terus melakukan kebaikan sebanyak mungkin," ujar Huskic.

Pada acara makan siang, RukaNade membawa hidangan pizza, semangka, keripik, dan cupcakes. Kebanyakan penghuni di tempat penampungan tersebut merupakan anak-anak dan perempuan.

Jacqueline Neal yang tinggal ditempat penampungan selama dua bulan turut serta dalam acara itu.

Ia mengatakan, banyak organisasi atau kelompok berbeda yang selalu membawa makanan ke tempat penampungan tersebut.

"Saya berfikir bahwa mereka sangat khawatir dengan kondisi para tunawisma di penampungan," ujar Neal.

"Mereka meluangkan waktu untuk untuk membawa makanan dan melayani kami dengan kesungguhan hati. Saya berdoa semoga mereka mendapat balasan dari Tuhan," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.