Sukses

Indahnya Toleransi di Utah Membuat Umat Muslim Betah

Umat muslim yang tinggal di Utah Amerika Serikat mengaku senang bisa hidup berdampingan dengam masyarakat non-muslim.

Liputan6.com, Salt Lake City - Umat muslim di Utah, Amerika Serikat mengaku dihormati oleh masyarakat non-muslim yang tinggal berdampingan dengan mereka. Saat menjalani puasa Ramadan , toleransi antara mereka pun kian terasa.

Dikutip dari laman Universe.byu.edu, Rabu (14/6/2017) Pew Research menyebutkan, negara bagian Utah memiliki jumlah populasi umat muslim sebesar satu persen dari total seluruh negara bagian di Negeri Paman Sam.

Di Utah terdapat pula Emerald Hild Institute atau yang lebih dikenal dengan Anatolia Cultural Center. Institusi yang terletak di Salt Lake City sejak 10 tahun terakhir dan terus mencoba menciptakan harmoni, persatuan dan persahabatan di dalam masyarakat.

"Dengan menawarkan berbagai jenis layanan, kami mengundang banyak orang untuk datang kemari dan saling mengenal satu sama lain," ujar Direktur Emerald Hills Institute Zeynep Kariparduc.

Kariparduc mengatakan, Emerald Hills selalu didatangi oleh pengunjung saat bulan Ramadan untuk melakukan buka puasa bersama.

"Orang-orang sering mendengar cerita tentang bulan Ramadan, tetapi mereka tak tahu apa itu Ramadan," kata Kariparduc.

"Setelah datang kesini, tentunya mereka akan mengenal Ramadan," tambahnya.

Salah satu umat muslim yang berasal dari India yaitu Noor Ul-Hasan mengaku bersama keluarganya telah pindah ke California sejak berusia 2 tahun. Kini, ia telah berusia 27 tahun.

"Ramadan adalah saat bagi saya untuk mengingat bagaimana menjadi muslim yang baik. Belajar mengenal karakter dan beramal," ujar Ul-Hasan.

Ul-Hasan mengatakan, alasan ia menyukai Utah karena banyak orang yang menghargai dan menghormati kepercayaan yang dia anut. Baik para tetangga maupun sekolah yang menjadi tempat belajar anaknya.

Selain Ul-Hasan, seorang umat muslim keturunan Syria dan Lebanon yang tinggal di Holladay, Utah mengaku menjalankan bulan puasa memang berat. Namun selalu bersyukur dengan momen sekali dalam satu tahun tersebut.

"Saya harus melepaskan kelas gym saya selama bulan Ramadan karena tak ingin menyakiti tubuh dan mengalami dehidrasi yang berlebihan. Namun saya selalu takjub dengan nikmatnya hikmah yang saya dapat selama bulan suci Ramadan," ujar Kergaye.

Kergaye mengatakan, keluarganya tak menjalani ibadah di bulan Ramadan saat ia masih kecil. Namun ketika memilih tinggal dengan sang ibu ia mengaku menjadi lebih religius dan kembali ke jalan Tuhan.

Kergaye mengaku bahwa ia suka menjadi muslim Utah. Karena warga non-muslim yang tinggal bersamanya benar-benar ramah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini