Sukses

Persamaan Makna Puasa Bagi Pria Lajang dan Beristri

Puasa bisa bermakna sama dalam segi syahwat yaitu menjadi wadah menahan hawa nafsu, terutama bagi pria.

Liputan6.com, Jakarta - Puasa memiliki banyak manfaat dari segi dunia maupun akhirat. Dari segi dunia, kita bisa belajar untuk menahan lapar dan haus layaknya orang yang kekurangan, sedangkan dari segi akhirat, melalui puasa kita menjalankan salah satu kewajiban yang mampu mendekatkan kita kepada rahmat Allah.

Selain itu, puasa bisa bermakna banyak hal bagi setiap orang. Namun, puasa bisa bermakna sama dalam segi syahwat, yaitu menjadi wadah menahan hawa nafsu, terutama bagi pria lajang.

Diriwayatkan dalam Hadis riwayat Bukhari bahwa Abdullah r.a mengatakan, "Suatu ketika kami bersama Nabi Muhammad Saw, kemudian beliau bersabda: "Laki-laki yang sudah mampu menikah hendaklah ia menikah, karena menikah akan membuat pandangan matanya lebih merunduk dan membuat kemaluannya lebih terjaga. Siapa yang belum mampu menikah hendaklah ia berpuasa, karena puasa akan melerai nafsunya."

Tak hanya bagi pria lajang, pria yang sudah menikah pun harus bisa menahan syahwatnya saat berpuasa. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, "Puasa adalah perisai diri (dari api neraka). Maka seseorang yang sedang berpuasa janganlah menggauli istrinya, berkata kotor dan berbuat jahil, jika dia diajak bertengkar atau dicaci hendaklah dia mengatakan, "Saya sedang berpuasa." Rasulullah Saw mengulanginya dua kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.