Sukses

Karamah: Kampung Gelgel, Kampung Muslim Tertua di Bali

Di Kampung Gelgel berdiri Masjid Nurul Huda yang dibangun oleh prajurit Majapahit 14 abad silam.

Liputan6.com, Jakarta - Bali identik dengan umat Hindu. Tapi tahukah Anda? di pulau dewata ternyata tersimpan khasanah keislaman yang luar biasa. Umat hindu hidup rukun penuh toleransi bersama umat Muslim.

Kampung Gelgel namanya, kampung Islam tertua di Bali ini terletak di Kabupaten Klungkung.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, patung menjadi simbol berdirinya kampung Islam Gelgel yang memiliki luas 8,5 hektare. Berawal dari kunjungan Raja Gelgel, I Ketut Dalem Ngulesir ke kerajaan Majapahit di abad ke 14.

Saat pulang ke Bali, ia dikawal oleh 40 prajurit Majapahit yang semuanya beragama Islam dan akhirnya Raja Gelgel memberikan tempat tinggal sebagai rasa terima kasihnya.

Masuk ke dalam kampung yang berpenduduk 1.000 umat muslim ini, berdiri Masjid Nurul Huda yang dibangun oleh prajurit Majapahit 14 abad silam.

Alkuturasi budaya Islam dan hindu terlihat di ukiran pintu masjid.

Toleransi makin terasa kental memasuki masjid. Kolam besar di area wudhu yang disebut sebagai air subak ini mengalir tanpa henti. Diberikan umat Hindu kepada umat Islam Kampung Gelgel sejak beratus-ratus tahun lalu.

Tidak jauh dari Kampung Gelgel berdiri Pura Agung Gelgel. Umat Hindu setempat pun dapat beribadah, tanpa merasa terganggu dengan keberadaan umat Muslim di sekitarnya.

Toleransi di Kampung Gelgel merupakan penggambarkan firman Allah surat Al Hujurat ayat 13.

"Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal." (Qs Al Hujurat: 13)

Jika kita berkunjung ke Kampung Gelgel, ketika bulan Ramadan, banyak tempat makan yang baru dibuka jam 5 sore untuk menghormati umat Islam yang berpuasa. Sungguh toleransi umat beragama yang patut ditiru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.