Sukses

Manjakan Turis Muslim, Rusia Luncurkan 'Halal Friendly'

Program 'Halal Friendly' adalah penerapan standar halal bagi sejumlah hotel di Rusia.

Liputan6.com, Moskow - Rusia membuktikan diri sebagai negara yang ramah bagi wisatawan beragama Islam. Hal ini mereka tunjukkan dengan meluncurkan program halal friendly.

Program tersebut adalah penerapan standar halal bagi sejumlah hotel di Negeri Beruang Merah.

Pengawas Program Halal Friendly dari Rosturizm, Irina Schegolkova menjelaskan, program ini ditujukan agar turis muslim terutama yang dari Timur Tengah semakin banyak yang datang ke Rusia.

Irina yakin, walau sering terabaikan, potensi turis muslim sebenarnya sangat tinggi.

"Kami mengharapkan peningkatan jumlah wisatawan dari negara-negara Islam sebesar 2–3 kali lipat," ucap Irina seperti dikutip dari RBTH, Minggu (11/6/2016).

"Peluncuran program ini tentu akan menarik wisatawan dari sejumlah besar negara di Timur Tengah. Jika sebelumnya sebagian besar orang asing yang datang ke Rusia dengan tujuan bisnis, kini kami berharap dapat menarik para wisatawan,” sambung dia.

Sampai saat ini, sudah ada beberapa kota yang mengimplementasikan kebijakan ini. Antara lain Moskow,Saint Petersburg, Kazan ,Sochi, dan kota-kota yang termasuk dalam Cincin Emas Rusia.

“Kami berencana untuk membuat layanan khusus di hotel, merenovasi kamar tidur, dan kamar mandi di bawah standar tradisional yang dimiliki negara-negara Islam," tutur dia.

"Jika sebelumnya industri perhotelan di Rusia lebih difokuskan pada wisatawan asal Eropa dan Amerika, kini kami lebih memerhatikan wisatawan dari Asia,” katanya.

Untuk memperkenalkan program ini Rusia telah membuka Wisata Nasional VisitRussia di Dubai pada akhir tahun lalu. Setelah Uni Emirat Arab rencananya, kantor serupa siap dibuka di Kuwait, Arab Saudi, dan negara-negara Timur Tengah lain.

Menambahkan pernyataan Irina, Wakil kepala Rosturizm, Sergey Korneev mengatakan, para pengembang program ‘Halal Friendly’ tak hanya ingin menawarkan wisatawan masakan halal yang cukup populer di wilayah Rusia yang padat penduduk Muslim tetapi juga terhadap masakan Rusia secara umum.

"Republik Tatarstan yang mayoritas populasinya menganut Islam, terdapat banyak contoh sukses simbiosis antara tradisi kuliner nasional dan Islam. Sultan Safin, salah satu pendiri jaringan makanan cepat saji halal ‘Tubetey’ mencatat bahwa tidak sulit untuk memuaskan selera umat Islam di bidang kuliner," pungkas Korneev.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini