Sukses

Setop Saling Klaim Kemenangan, Paslon Bertanggung Jawab Tenangkan Pendukungnya

Sebaiknya masyarakat bersabar dan tidak membuat kegiatan yang bisa menimbulkan provokasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok masyarakat sipil meminta semua pihak terlibat Pemilu 2019 untuk berhenti saling melakukan klaim kemenangan. Sebab, hal ini dapat menimbulkan ketegangan di antara pendukung kedua kubu.

Mantan Komisioner KPU dan peneliti Netgrid, Hadar Nafis Gumay, mengatakan seharusnya kedua pasang calon mengedukasi pendukungnya agar tidak terjadi perpecahan.

"Para pendukung harus paham bahwa pertama, hasil pemilu itu legalnya diberikan atau ditetapkan oleh KPU. Yang kedua, itu ada prosesnya, jadi kita harus tetap bersabar menghormati itu. Bahwa di dalam demokrasi itu enggak boleh memaksakan kehendak dan bekerja di luar jalur hukum,” ujar Hadar di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Minggu (21/4/2019).

Ia mengimbau, sebaiknya masyarakat bersabar dan tidak membuat kegiatan yang bisa menimbulkan provokasi. Menurut dia, acara syukuran kemenangan yang akhir-akhir ini banyak dilakukan oleh pihak pendukung paslon tidaklah tepat untuk dilakukan.

Sebab, hanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dapat menyatakan siapa pemenang Pemilu 2019.

Selain itu, Hadar menilai para paslon pasti juga akan kewalahan berusaha menenangkan pendukungnya bila hal ini terus dibiarkan. Narasi kecurangan pun dapat terbentuk, sehingga masyarakat akhirnya malah akan saling menuduh.

"Ini yang saya khawatir para pemimpin ini enggak mampu mengelola pendukungnya juga nantinya, gitu loh. Oh nanti itu bukan saya, itu pendukung saya, ya kita enggak bisa mencegah juga, bagaimana? Padahal itu semua dibangkitkan oleh mereka, gitu," ujarnya.

Hadar menegaskan, karena itu para paslon juga bertanggung jawab untuk mengontrol dan menenangkan pendukungnya. Mereka juga harus menjelaskan tata cara berdemokrasi yang baik dan benar.

"Jadi jangan kita berikan atau membiarkan situasi-situasi yang bisa meningkat, akhirnya kedamaian negeri kita ini berantakan gara-gara hasil pemilu yang belum pasti, tetapi kita ingin pastikan bahwa kita pemenangnya," ucapnya.

"Ini pekerjaan lima tahun sekali kok, kalau enggak berhasil nanti lima tahun lagi aja. Jangan kita semua habis-habisan untuk satu pemilu ini," Hadar mengakhiri.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.