Sukses

Kalah Versi Quick Count, TKN Jokowi Minta Prabowo Bersikap Negarawan

TKN Jokowi-Ma'ruf meminta Prabowo Subianto bersikap negarawan yang siap menerima kemenangan atau kekalahan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding meminta calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto bersikap layaknya seorang negarawan yang siap menerima kemenangan dan juga kekalahan.

Hal itu menyusul hasil quick count atau hitung cepat Pilpres 2019 yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

"Saya berpandangan Pak Jokowi sudah presiden, tinggal nunggu dilantik. Dan, kita berharap juga Pak Prabowo mau bersikap negarawan, mau menerima kekalahan dengan legowo, dengan elegan, atau paling tidak bersikap menunggu saja," ujar Karding usai menghadiri acara Syukuran Kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Posko Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2019).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyarakan supaya kubu Prabowo-Sandi bersikap tenang dan menunggu hasil penghitungan resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara manual. Menurutnya, deklarasi kemenangan sepihak justru dapat memprovokasi masyarakat.

"Menurut saya yang paling penting itu, yang paling bijak itu, menunggu saja," tutur Karding.

Meski begitu, Karding berpandangan bahwa sulit membantah hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei kredibel. Hasil situng cepat itu menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf mengungguli Prabowo Sandi dengan selisih 5-7 persen.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Deklarasi Kemenangan

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangannya dalam Pilpres 2019.

"Pada hari ini saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahudin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024," tutur Prabowo Subianto, Kamis 18 April 2019.

Prabowo menyatakan keyakinannya menang sebagai presiden berdasarkan perhitungan internal pihaknya yang menyebut mendapatkan suara lebih dari 62 persen.

"Perhitungan real count dan telah kami rekapitulasi," jelas dia.

Deklarasi lebih awal itu dilakukan dengan alasan adanya bukti kecurangan dalam Pilpres 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.