Sukses

Polisi Diminta Usut Kasus Pengadangan Ma'ruf Amin di Pamekasan

Dia menjelaskan, perbedaan pilihan politik adalah hal yang lumrah dalam sebuah kontestasi Pemilu yang digelar tiap lima tahunan.

Liputan6.com, Jakarta - Rombongan calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin dicegat ratusan orang pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga di Desa Jambringin, Proppo, Pamekasan, Jawa Timur, Senin 1 Maret 2019.

Terkait hal itu, Ketua Umum Bravo 5 Jatim, KH Ubaidillah Amin Moech menyayangkan adanya aksi pencegatan terhadap Ma'ruf Amin saat mengunjungi Madura.

"Beliau sebagai figur ulama, negarawan, juga Calon Wakil Presiden, hendaknya mendapatkan penghormatan. Terlebih dari masyarakat yang berlatar belakang santri," kata Ubaidillah kepada wartawan, Selasa (2/4/2019).

Dia menjelaskan, perbedaan pilihan politik adalah hal yang lumrah dalam sebuah kontestasi pemilihan umum (Pemilu) yang digelar tiap lima tahunan. "Janganlah kita mengorbankan nilai persatuan dan persaudaraan hanya karena berbeda pandangan tentang hal sepele seperti ini," ucap Ubaidillah.

Menurut dia, mencaci maki, menghujat, mengintimidasi, adalah perbuatan yang terlarang dalam sudut pandang apa pun. Terlebih itu dilakukan pada seorang tokoh masyarakat, dan juga simbol sebuah entitas keagamaan. Hal tersebut juga telah menodai kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Karena itu, kami memohon kepada pihak yang berwajib, untuk mengusut tuntas akan kejadian yang menimpa KH Ma'ruf Amin di Pamekasan kemarin. Hal ini supaya menjadi efek jera, supaya kejadian yang semisal tidak terjadi lagi. Di lain waktu, tempat dan kesempatan," urai dia.

Ubaidillah mengimbau semua pihak agar tetap bersikap dingin selama Pilpres 2019 dan mengedepankan akal sehat, serta akhlaqul karimah. "Tidak mudah tersulut berita bohong dan provokasi. Mari kita jaga semangat persatuan dan kesatuan sebagai sesama anak bangsa," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Perdamaian

Sementara Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar memohon kepada semua pihak baik aparat maupun pendukung paslon agar peristiwa seperti di Madura kemarin tidak terjadi lagi.

"Monggo kita jaga umat ini! Monggo kita jaga negeri ini! Kalau sampai pecah, korban terbesar juga kita ummat Islam, bangsa Indonesia. Monggo lebih hati- hati membimbing umat! Ada hisab dan dan tanggung jawab di hadapan Allah SWT," tutur Marzuki.

Sebelumnya, usai melakukan kampanye terbuka di Sumenep, Madura, calon wakil presiden Ma'ruf Amin hendak menghadiri acara Haul dan berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan. Namun, sekitar Pukul 17.35 WIB di desa Jambringin, belasan mobil iringan Ma'ruf mendadak memperlambat laju kendaraan.

Ternyata, ratusan pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mengkrumuni. Hal ini terlihat dari teriakan massa, dan beberapa atribut yang dibawanya.

Reporter : Randy Ferdi Firdaus

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.