Sukses

Ma'ruf Amin Akan Buat Balai Latihan Kerja di Pesantren dengan Nama Gus Iwan

Calon Wakil Presiden Nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan, santri harus mampu bersaing di era industri 4.0.

Liputan6.com, Serang - Calon Wakil Presiden Nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan, santri harus mampu bersaing di era industri 4.0. Jika tidak mampu bersaing, maka santri bisa tergerus jaman.

"Santri masa kini, harus menyiapkan masa depan. Santri harus menyiapkan tantangan 10 tahun ke depan. Kalau Tidak menyiapkan itu, maka santri akan tergerus," kata Ma'ruf Amien di acara Santri Fest, Serang, Banten, Sabtu (23/03/2019).

Di hadapan ratusan Ulama Banten, Ma'ruf mengaku sedang berusaha membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh pondok Pesantren (ponpes). Program itu untuk menyiapkan masa depan santri yang lebih terjamin, sehingga tidak hanya menguasai ilmu agama saja, tapi bisa menjadi wiraswasta.

"Nanti di Pesantren dibangun BLK. Kita usulkan namanya Gus Iwan, Santri Bagus Satri Usahawan," terangnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjuangkan Kemajuan Santri dan Ulama

Ra'is Am PBNU dan Ketua Umum nonaktif MUI itu mengaku sejak lama memperjuangkan kemajuan santri dan ulama. Perjuangannya selama ini hanya dilakukan melalui Gerakan kultural, namun dia kini sedang berjuang melalui struktural.

"Sekarang (perjuangannya) saya berubah, kultural iya, struktural iya. Ternyata tidak mudah," jelasnya.

Keturunan dari Syekh Nawawi Al-Bantani ini berkelakar menggunakan Bahasa Jawa Serang (Jaseng), agar para Ulama Banten ikut membantunya memenangi Pilpres.

"Ane seng ngomong kite Wes tue, lah Sape Seng ngomong kite masih enom. Meskipun Wes tue, tapi semangate enom. (Ada yang ngomong Saya sudah tua, lah Siapa yang ngomong Saya Masih muda. Meskipun sudah tua, tapi semangatnya Muda)," ujar Kyai Ma'ruf disambut kelakar dari para Ulama di Banten.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.