Sukses

Prabowo dan Kisah Kuliah Ekonomi Selama 30 Tahun di Meja Makan

Salah satu ilmu ekonomi yang diberikan Soemitro tentang pembangunan ekonomi yang berimbas positif bagi kehidupan masyarakat banyak.

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sering diejek lantaran dianggap sok tahu ketika berbicara ekonomi. Meski tak punya gelar pendidikan ekonomi, Prabowo mengaku banyak mendapatkan pelajaran ekonomi selama 30 tahun dari ayahnya, Prof Dr Soemitro Djojohadikoesoemo, salam satu begawan ekonomi Indonesia.

"Memang banyak yang ejek 'Prabowo itu enggak punya gelar ekonomi, kok sok bicara ekonomi," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Aliansi Pengusaha Nasional Untuk Indonesia Menang di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).

Prabowo menceritakan, selama masa hidupnya dia selalu disuapi ilmu ekonomi oleh ayahnya. Bahkan saat sedang makan bersama, mantan Danjen Kopassus itu selalu diajarkan ilmu ekonomi.

"Aku ikut seminar ekonomi paling lama di dunia. 30 tahun di meja makan ikut kuliah," seloroh Prabowo.

"Bagaimana kalau yang beri kuliah itu orangtuamu sendiri. Bagaimana you mau minta izin berdiri, pergi? enggak bisa kan? 'Ya... ekonomi begini, begini," ujarnya sambil mencontohkan gaya Soemitro memberikan pemahaman tentang ekonomi.

Ketum Gerindra itu mengungkapkan, salah satu ilmu ekonomi yang diberikan Soemitro tentang pembangunan ekonomi yang berimbas positif bagi kehidupan masyarakat banyak.

"Pelajaran beliau kepada saya padahal beliau memang sosialis tapi beliau mengerti pembangunan adalah menciptakan banyak orang kaya," ujarnya.

"Kalau orang kaya banyak, karyawan hidup semua ekonomi berputar, kan begitu?," kata Prabowo Subianto.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pijat Prabowo

Ada momen menarik saat Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghadiri di tengah orasi Prabowo, Sandiaga kembali memijat bahu Prabowo saat berpidato. Hal yang sama pernah dilakukan Sandiaga saat debat perdana Pilpres beberapa waktu lalu.

Kejadian itu bermula saat Prabowo menyampaikan sambutan di hadapan ribuan pengusaha yang hadir dalam acara deklarasi. Dalam pidatonya, Prabowo bercerita latar belakang dirinya menunjuk Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden.

Sebelum menunjuk Sandi, Prabowo mengaku telah memiliki kriteria calon wakil presiden yang bakal mendampinginya. Salah satunya cawapres harus memiliki pergaulan luas hingga sudah mapan dari segi ekonomi.

"Selain cerdas, ya kita harus juga perhatikan dunia internasional, dia harus bisa ngomong bahasa Inggris lah. Dan kalau bisa ya sudah mapan begitu, jadi nanti enggak akan korupsi. Ya kan?" kata Prabowo.

Prabowo mengaku tidak salah pilih pendamping. Hal itu terbukti saat masyarakat di berbagai daerah di Indonesia menyambut antusias setiap kunjungan yang dilakukan Sandiaga. Sementara dari sisi kuantitas, titik kunjungan yang didatangi Sandiaga lebih banyak dari Prabowo.

"Saya satu titik, dia 15 titik. Berarti yang pinter milih wakil siapa?" kata Prabowo.

Sandi yang berada di samping pun spontan memijit-mijit bahu Prabowo.

"Bayangkan, mana ada wakil presiden yang mau pijet presidennya. Eh ini pidato serius atau apa?" Prabowo berseloroh disambut tawa para hadirin.

Peristiwa cair antara Prabowo-Sandi bukan terjadi kali ini saja. Sebelumnya, Sandi juga pernah memijit-mijit bahu Prabowo saat debat pertama calon presiden wakil presiden digelar KPU pada Januari lalu.

Saat itu, Sandi memberi semangat Prabowo saat menjawab pertanyaan dari lawan debat namun waktunya sudah habis dan dipotong oleh moderator. 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.