Sukses

2 Solusi yang Ditawarkan Ma'ruf Amin untuk Kurangi Pengangguran dari SMK

Sandiaga Uno menyoroti soal lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menganggur saat berdebat dengan cawapres 01 Ma'ruf Amin.

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres 02 Sandiaga Uno menyoroti soal lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menganggur saat berdebat dengan cawapres 01 Ma'ruf Amin. Dia menyebut angka pengangguran menyentuh 61 persen pada saat ini.

Dia pun bertanya soal solusi yang ditawarkan Ma'ruf Amin terkait permasalahan ini.

"Solusi yang kita tawarkan solusi struktural dan solusi pasar, market atau nonstruktural," kata Ma'ruf Amin, dalam debat cawapres, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Dia menjelaskan, solusi struktural dilakukan dengan mereformasi pendidikan dari tingkat bawah sampai universitas. Terutama, lanjut dia, di tingkat SMK.

"Oleh karena itu, kami akan melakukan revitalisasi SMK teknik dan akademik. Kita sesuaikan dengan tuntutan pasar, melibatkan dunia usaha, dan industri dan kita berikan insentif ketika mereka ikut memberi peran," tutur Ma'ruf Amin.

Menurut dia, pemerintahannya bersama Jokowi juga akan menggabungkan universitas konvensional dan cyber sehingga mampu membuka lapangan kerja baik di dalam maupun luar negeri. Belum lagi dengan pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus.

"Oleh karena itu, untuk mendorong agar semangat melakukan upaya peningkatan lapangan kerja, kami akan mengeluarkan Kartu Pra-Kerja," ujar Ma'ruf Amin.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Debat Cawapres

Debat ketiga Pilpres 2019 di gelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Debat kali ini hanya menampilkan calon wakil presiden (cawapres), Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

Pada debat Cawapres ini, tema yang diangkat soal Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, dan Kebudayaan. Tak seperti dua debat sebelumnya, pada debat cawapres akan ada beberapa perbedaan.

Hal ini memang sengaja dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki kekurangan pada debat-debat sebelumnya. Salah satunya adalah pembentukan Komite Damai yang baru muncul pada debat ketiga Pilpres 2019 nanti.

Selain itu, format debat juga berubah dan jumlah penonton yang hadir akan berkurang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.