Sukses

Sudah Dijamin Konstitusi, Kartu Sakti Jokowi Dipertanyakan Gerindra

Gerindra juga mengkritisi keberadaan pendidikan vokasi (SMK) yang selama ini gencar digemborkan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mempertanyakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diluncurkan pemerintahan Jokowi. Dia khawatir, bagi-bagi kartu sakti itu merupakan bagian dari proyek pencitraan politik.

Hal itu Sara sampaikan dalam Foreign Media Briefing 'Pemuda dan Ketenagakerjaan' di Media Center Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

"Hak pendidikan sudah menjadi bagian dari konstitusi kita. Itu harus menjadi tanggung jawab pemerintah. Kita seharusnya tidak usah membagi-bagikan kartu. Maka kebijakan itu menjadi suatu pertanyaan besar yang harus segera dijawab dan harus diubah," kata Sara.

Dalam kesempatan itu, Sara juga mengkritisi keberadaan pendidikan vokasi (SMK) yang selama ini gencar digemborkan Jokowi. Menurutnya, pendidikan vokasi yang ada saat ini salah arah, lantaran tidak cocok dengan kebutuhan pasar tenaga kerja di Tanah Air.

"Sekarang pendidikan vokasi lebih merujuk ke arah industri yang belum siap menerima tenaga kerja. Kami perlu memastikan adanya kesinambungan dan kecocokan antara industri dan pendidikan vokasi," kata Anggota Komisi VIII DPR ini.

Menurut Juru Bicara Prabowo-Sandi itu, pendidikan vokasi harus dibangun sesuai dengan kebutuhan ekonomi lokal. Namun, penyesuaian itu belum menjadi fokus pemerintahan saat ini.

"Apabila SMK tersebut dibangun di daerah dengan mesin ekonomi pertanian atau peternakan, seharusnya ada lebih banyak pendidikan vokasi mengenai pertanian dan peternakan. Jangan malah mendirikan sekolah montir atau industri otomotif di area dengan potensi tani dan ternak yang tinggi. Sehingga bisa menarik petani dan peternak muda untuk bekerja di daerahnya sendiri daripada meninggalkan kampungnya dan mencari kerja di kota," jelas Sara.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.