Sukses

KPU Kaji Masyarakat Hadir sebagai Penanya di Debat Ketiga Pilpres

KPU menjelaskan, masyarakat yang dihadirkan sebagai penanya adalah yang terjamin netralitasnya.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus memutakhirkan format debat ketiga Pilpres yang akan diikuti cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno, pada 17 Maret 2019. 

"Sedang didiskusikan meski belum diputuskan. Didiskusikan dengan mengundang beberapa tokoh masyarakat, misalnya pelaku pendidikan, tokoh nonpanelis yang mereka diberi kesempatan bertanya langsung pada kandidat," kata Komisioner KPU Pramono Ubaid di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Usulan tersebut, lanjut Pramono, muncul usai rapat evaluasi debat kedua kemarin. KPU menjelaskan masyarakat yang dihadirkan sebagai penanya adalah yang terjamin netralitasnya.

"Jadi KPU harus hati-hati untuk mencermati track recordnya, independensinya. Jangan sampai nanti terdeteksi orang yang kita hadirkan adalah simpatisan salah satu paslon, kan jadi kontraproduktif," jelas dia.

Kendati demikian, meski adanya usulan tersebut, KPU masih akan tetap menghadirkan panelis dan moderator. Hal ini guna tersampaikannya visi misi pasangan calon sesuai dengan alur atau on the track.

"Ada panelis, ada moderator, ya kita lihat lagi saja rapat minggu depan," terang Pramono.

Lebih lanjut, KPU juga menyoroti soal jumlah penonton atau pendukung. Dalam debat pilpres ketiga nanti, KPU rencananya akan mengurangi setengah dari total undangan yang hadir. Menjadi 50 orang untuk masing-masing pendukung pasangan capres cawapres.

Namun, jumlah itu bukan termasuk tamu khusus KPU yang berada di luar jatah tiap kubu. "Menteri dan ketua/wakil DPR MPR kita tetap undang, jadi masuknya mereka undangannya KPU," tandas Pramono.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondusifitas

Dengan pengurangan jumlah pendukung di dalam ruang debat antarcawapres nanti diharapkan kondusivitas dalam ruang debat tetap terjaga.

Sebelumnya, pada debat capres kedua sempat terjadi kericuhan yang diduga dilakukan pendukung masing-masing kubu karena jumlahnya yang masif.

"Usulan dari Bawaslu juga tadi sudah disampaikan karena debat ini supaya bisa lebih tenang, lebih nyaman, dan lebih fokus. Jumlah pendukung diusulkan nanti dikurangi, nanti jumlahnya ya kurang lebih 50-an saja dari masing-masing pasangan calon," kata Ketua KPU Arief Budiman di Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.