Sukses

KPU: Debat Pilpres 2019 Lebih Hidup Dibanding 2014

Kendati demikian, Wahyu mengakui masih banyak kekurangan pada debat perdana Pilpres 2019.

Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengklaim, debat perdana pilpres Kamis lalu lebih hidup dibanding pada Pilpres 2014 lalu. ‎Menurutnya, dalam debat kemarin sudah ada dialektika antarpaslon capres-cawapres.

"Dalam beberapa pencapaian, kita merasa dibandingkan dengan debat 2014 ‎yang lalu, ini lebih hidup. Ini diakui oleh banyak pihak. Karena debatnya itu di ronde awal sudah debat," kata Wahyu di Setia Budi, Jakarta Selatan, Minggu (20/1/2019).

Kendati demikian, Wahyu mengakui masih banyak kekurangan pada debat perdana Pilpres 2019. Itu diakuinya setelah KPU melakukan evaluasi serta adanya kritik pasca-debat perdana digelar.

"Kami menyadari bahwa debat pertama belum sepenuhnya, artinya sudah ada yang terpenuhi tapi tidak sepenuhnya harapan publik itu terpenuhi," ucapnya dikutip dari JawaPos.com.

Wahyu mengatakan, pihaknya terbuka jika ada kritikan-kritikan pada proses debat perdana. ‎Sejauh ini, pihaknya telah menerima berbagai masukan untuk nantinya dijadikan acuan pada debat kedua.

"Kami KPU akan melakukan evaluasi dan ini sudah kami lakukan setiap debat. Jadi debat pertama kita evaluasi untuk ebat kedua, debat kedua pun kita evaluasi untuk debat ketiga. ‎Demikian seterusnya," jelasnya.

Debat Pilpres 2019 putaran kedua sendiri rencananya akan digelar pada 17 Februari 2019, mendatang. Debat kedua yang mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup hanya akan diikuti dua pasang capres yakni Jokowi dan Prabowo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanpa Kisi-Kisi di Debat Kedua

Wahyu juga menuturkan, ada perubahan dalam debat pilpres 2019 putaran kedua dengan tidak lagi memberikan kisi-kisi. Hal ini dilakukan agar kedua pasangan calon menjawab secara spontan.

"Kisi-kisi tidak akan kami berikan dalam debat kandidat selanjutnya," kata Wahyu.

Karena itu, Wahyu meminta masyarakat dalam menilai debat harus bisa membedakan soal pelaksanaan terkait penyelenggara dan performa pasangan calon.

Jika debat perdana disebut tidak menarik karena kisi-kisi dari KPU, dikatakan Wahyu, maka dalam debat selanjutnya diharapkan ada perubahan.

 

Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.