Sukses

Soal Debat Perdana Capres, KPU Dinilai Gagal Penuhi Janji ke Masyarakat

Sigit menilai hal itu terjadi karena KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan pada peserta debat capres.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengkritik pelaksanaan debat capres-cawapres tahap pertama 17 Januari lalu. Sigit menilai KPU periode kali ini gagal memenuhi janji untuk membuat suasana debat yang memuaskan hasrat keingin tahuan publik.

"Pertama itu tadi bahwa janji untuk membuat suatu debat yang membuat publik terpuaskan tidak terpenuhi," kata Sigit di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).

Sigit menilai hal itu terjadi karena KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan pada peserta debat capres. Sehingga peserta debat tidak bisa mejawab pertanyaan panelis secara spontan.

"KPU menyampaikan kisi-kisi ke kanidat ternyata bukan kisi-kisi, yang disampaikan adalah pernyataan 20 pertanyaan yang ternyata berbeda sepeti yang disampaikan," ungkapnya.

Selain itu, Sigit juga menilai waktu untuk menjawab pertanyaan bagi pasangan calon terlalu singkat. Moderator debat capres juga dianggap selalu memaksa pasangan calon menjawab sesuai dengan waktu yang ditentukan.

"Moderator sering memaksa kandidat berbicara padahal waktu itu kandidat tidak harus menghabiskan waktu," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kritik Durasi

Di tempat yang sama, Direktur Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Sudirman Said juga mengkritik jumlah waktu yang diberikan moderator untuk menjawab pertanyaan. Kata dia, seharusnya, pasangan calon diberi waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan.

"Respons spontan yang ditunggu publik masyarakat ingin melihat seberapa bagus," ungkapnya.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini juga mengimbau KPU tidak memberikan kisi-kisi. Sebab, kisi-kisi bisa menghilangkan orisinal jawaban dari pasangan calon.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.