Sukses

Dorong Ekonomi Umat, Ma'ruf Amin Ingin Santri Jadi Entrepreneur

Ma'ruf Amin akan memperkenalkan konsep GUS IWAN, yaitu Santri Bagus, Pintar Ngaji, dan Usahawan.

Liputan6.com, Bandung - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin akan mendorong ekonomi keumatan apabila terpilih di Pilpres 2019. Hal ini disampaikan Ma'ruf saat meresmikan kedai Kopi Abah di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (19/1/2019).

"Kita luncurkan arus baru ekonomi Indonesia. Yaitu membangun ekonomi dari bawah, ekonomi umat. Supaya yang bawah ini jangan lemah, tapi kuat. Kenapa umat, karena bagian terbesar bangsa ini umat. Kalau umat kuat, bangsa ini kuat. Kalau umat lemah, bangsa lemah," kata Ma'ruf Amin.

Dalam ekonomi keumatan itu, Ma'ruf akan memperkenalkan konsep GUS IWAN, yaitu Santri Bagus, Pintar Ngaji, dan Usahawan. Ia berharap konsep ini akan diterapkan oleh para santri.

"Jadi santri bagus, pintar ngaji, usahawan. Jadi santripreneur, harus kita kembangkan. Dan supaya dapat kontribusi ke bangsa dan negara," ungkap Ma'ruf.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harapan Ekonomi Umat

Menurut Ma'ruf, ekonomi keumatan ini akan mendorong produksi di masyarakat. Sehingga diharapkan, nantinya pemerintah bisa menekan impor.

"Kalau ada kesengajaan, produk kita tidak berkualitas, tidak kompetitif, maka yang terjadi, kita hanya kebanjiran impor. Tidak bisa mengekspor, karena produk kita sangat lemah. Tapi kalau seimbang, maka akan terjadi keseimbangan antara impor dan ekspor. Ini akan menjadi negara yang kuat," pungkasnya.

Salah satu contoh ekonomi keumatan, kata Ma'ruf, yaitu kedai Kopi Abah. Ma'ruf mengatakan kedai ini lahir dari gerakan para santri milenial.

"(Kopi Abah) ini gerakan para santri milenial yang mencoba supaya produktif. Memang saya bilang sama santri, jadi santri itu jangan jadi beban. Harus kreatif, harus membangun diri di bidang ekonomi, supaya mandiri," kata Ma'ruf.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.