Sukses

Timses: Akan Ada Simulasi Debat untuk Jokowi-Ma'ruf

Menurut Aria Bima, tak akan sulit mensinkronisasikan Ma'ruf Amin dengan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima mengatakan, akan ada satu sesi di mana pasangan calon nomor urut 01 akan melakukan simulasi debat. Kapan waktunya, masih rahasia.

"Hanya sekali saja bareng nanti. Waktunya memang dirahasiakan, tidak dibuka. Tapi hanya sekali untuk coaching," ucap Aria di Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Dia menegaskan, pihaknya terus mempersiapkan debat Pilpres 2019. Khususnya diintegrasikan dengan Nawacita jilid II atau untuk 2019-2024.

"Itu secara khusus disampaikan, diberikan coaching untuk disampaikan. Karena apa? Sekarang Nawacita 2019-2024 merupakan akibat, atau rangkaian dari nawacita 2014-2019," ungkap Aria.

Menurut dia, tak akan sulit mensinkronisasikan Ma'ruf Amin dengan Jokowi. Hal tersebut melihat latar belakangnya.

"Jadi intinya tidak terlalu sulit menyinkronkan Pak Kiai Ma'ruf sama Pak Jokowi. Karena Pak Kiai Ma'ruf juga seorang intelektual, seorang dosen, seorang yang banyak berkecimpung di dunia pendidikan, data-data, analisis. Semua itu membuat Pak Kiai Ma'ruf enggak kesulitan dan fondasinya sudah sama," kata Aria.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Samakan Persepsi Ma'ruf Amin

Sebelumnya, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menjelaskan, TKN dan Ma'ruf akan menyamakan persepsi atau latihan. Alasannya, kata dia, debat tidak seperti ceramah yang sering dilakukan Ma'ruf.

"Beliau sendiri kan kalau diberikan ceramah wah luar biasa bisa jam-jaman alhamdullilah. Tapi dengan biasanya dua menit, nah ini perlu coba sinkronisasikan," kata Erick usai bertemu Jusuf Kalla.

Bahkan, lanjut dia, penyamaan persepsi itu akan dilakukan 15 Januari mendatang. "Beliau sendiri akan tanggal 15 akan mulai mencoba menyamakan persepsi," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.