Sukses

Moeldoko soal Dana Kampanye Pihak Ketiga Jokowi: Tak Ada Balas Jasa

ICW menemukan 86 persen penyumbang dana kampanye Jokowi dari Perkumpulan Golfer TBIG dan Golfer TRG.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Moeldoko menjamin dana kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin yang disokong pihak ketiga atau pengusaha tak akan menjadi masalah. Dia memastikan Jokowi tidak akan menggunakan kekuasaannya untuk memberi balas jasa kepada para donatur, bila kembali terpilih.

Moeldoko mengingatkan, pada Pilpres 2014 lalu juga banyak pengusaha yang menyumbang untuk dana kampanye Jokowi. Namun, Jokowi tak lantas memberikan kemudahan bagi para pengusaha itu.

"Mungkin situasinya hampir sama. Tapi kenyataannya, apakah selama 4 tahun ini ada balas jasa tentang itu? Saya pikir enggak ada," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Mantan Panglima TNI itu tak khawatir nantinya akan ada pengusaha yang meminta balas jasa kepada Jokowi. Menurut Moeldoko, Jokowi selama ini selalu memprioritaskan kepentingan rakyat.

"Enggak ada toleransi, kemudahan-kemudahan, prioritas-prioritas enggak ada. Saya pikir itu sebuah pembuktian. Selama 4 tahun bisa dilihat, pernahkah beliau memberi toleransi atau prioritas? Itu jawabannya seperti itu," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Temuan ICW

Sebagai informasi, Indonesian Corruption Watch (ICW) mencatat dana kampanye Jokowi-Maruf yang dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjumlah Rp 55, 9 miliar. Sebesar Rp 37,9 miliar atau 86 persen berasal dari Perkumpulan Golfer TBIG dan Golfer TRG. 14 persen sisanya berasal dari badan usaha, parpol, dana pribadi Jokowi, dan perseorangan.

Sementara itu, dana kampanye Prabowo-Sandi yang dilaporkan ke KPU sebesar Rp 56,05 miliar, dengan rincian 73 persen dari Sandiaga dan 24 persen dari Prabowo, sisanya berasal dari kelompok, parpol, dan perseorangan.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.