Sukses

Tak Dapat Izin Kampanye di Pesantren, Sandiaga Pilih Bersalawat

Calon wakil presiden Sandiaga Uno, hari ini, memilih mendatangi Pondok Pesantren Annaqsabandiyah As Salafiyah Ombul, Sampang, Madura.

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden Sandiaga Uno, hari ini, memilih mendatangi Pondok Pesantren Annaqsabandiyah As Salafiyah Ombul, Sampang, Madura.

Dalam kunjungannya tersebut, dia menuturkan, tak memperoleh izin untuk berkampanye di pondok pesantren. Sehingga, dirinya memilih bersalawat.

"Karena kita tidak diberikan izin untuk sosialisasi (kampanye), kita bersalawat saja," ucap Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (2/1/2019).

Dia merasa bersyukur disambut hangat oleh para jemaah pondok pesantren pimpinan Kiai Ismail Fathul Bari ini. Dirinya pun mengucapkan terima kasih dalam bahasa Madura.

"Selain dari menyapa, saya ingin ucapkan mator sakalangkong, sudah diterima dengan hangat di pesantren ini," ungkap Sandiaga.

Dalam kesempatan itu juga, mantan Wakil Gubernur DKI ini, mendoakan pesantren dan pimpinannya agar selalu dilimpahkan berkah dari Allah SWT.

"InsyaAllah kita mendapatkan berkah. Semoga, melalui silaturahmi ini, kita diberi panjang umur dan kita mendapatkan keridhoan. Doa untuk KH Ismail agar diberi kesehatan, panjang umur dan berkah," tutupnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampanye Di Pasar

Sebelum ke Madura, Sandiaga juga menyambangi Pasar Larangan di Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, dia endorong pedagang pasar tradisional untuk bersama-sama menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok, karena pasar tradisional merupakan salah satu tulang punggung perekonomian.

"Pasar merupakan sentra ekonomi rakyat dengan harga yang murah. Semoga pada tahun 2019 mendatang harga bisa semakin murah dan pembeli bisa sumringah," kata Sandiaga.

Ia mengemukakan, dalam kesempatan itu dirinya juga berharap supaya tidak ada lagi kebakaran pasar yang bisa mengganggu kestabilan harga ekonomi bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional.

"Kalau biasanya para pejabat melihat pasar saham, maka saya membuat terobosan untuk melihat pasar tradisional," kata dia.

Dalam kunjungan itu, dirinya juga sempat melakukan dialog dengan pedagang di Pasar Larangan untuk melihat sejauh mana kondisi harga kebutuhan bahan pokok saat ini.

"Kalau melihat harga memang ada kenaikan seperti harga bawang merah dari biasanya Rp 23 ribu kini menjadi Rp 26 ribu dan ini harus dicarikan solusi," kata Sandiaga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.