Sukses

Hoaks Ma'ruf Amin, Timses: Ulama Dihormati pun Difitnah Gara-Gara Pemilu

Sekjen PDIP menilai ada yang tak senang dengan perpaduan nasionalis-agamis dalam pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyesalkan munculnya hoaks yang menyudutkan cawapres Ma'ruf Amin. Ia geram karena sosok ulama sekaliber Ma'ruf Amin sampai menjadi korban karena pemilu.

"Jangan hanya gara-gara pemilu lalu berubah peradaban kita, sehingga sosok ulama yang dihormati pun difitnah. Fitnah adalah tindakan keji, membunuh nilai kemanusiaan dan cermin merosotnya peradaban politik kita," ujar Hasto dalam keterangan pers, Jumat (28/12/2018).

Ia menilai, hal ini bukan kebetulan belaka. Menurut dia, ada yang tidak senang dengan kombinasi pasangan calon presiden nasionalis-agamis antara Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Pasti ada kekuatan yang tidak senang melihat kekompakan nasionalis dan agamis; agamis dan nasionalis, di mana keduanya tidak terpisahkan bagaikan satu keping mata uang yang ikut bergotong royong membentuk Indonesia Raya," katanya.

Hasto yakin masyarakat punya hati nurani dalam memilih calon pemimpin yang tepat. Hoaks dan fitnah Obor Rakyat yang menyerang Jokowi 2014 terbukti gagal.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu menegaskan komitmen untuk berkontestasi adu gagasan dan rekam jejak pasangan calon.

"Jadi, mau pilih pemimpin dengan rekam jejak yang baik atau buruk?" pungkas Hasto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Video Viral

Sebelumnya, viral video Ma'ruf Amin mengucapkan selamat Natal yang telah disunting dengan menggunakan pakaian sinterklas. Hal tersebut pun langsung dilaporkan ke polisi.

Polisi langsung menangkap terduga penyebar video tersebut. Pelaku berinisial S ditangkap di Aceh. Sementara pembuat konten video itu masih diburu.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.