Sukses

OSO: Polemik Kotak Suara Kardus Bisa Saja Pengalihan Isu

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkenalkan kotak suara dengan model berbahan karton kedap air dan mendapat protes dari pihak Prabowo-Sandi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menilai, ada kemungkinan, polemik kotak suara hanya untuk mengalihkan isu jika kubu lawan kalah dalam Pilpres 2019. Hal itu disampaikannya saat melakukan evaluasi kinerja TKN Jokowi-Ma'ruf selama dua bulan kampanye, di kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

"Iya ini bisa saja pengalihan isu. Nanti kalau orang kalah, oh, mikirnya karena kotak. Bisa terjadi begitu. Tapi KPU sendiri harus melakukan langkah-langkah yang benar secara hukum," kata Dewan Penasihat TKN Jokowi-Ma'ruf itu, Jakarta, Senin 17 Desember 2018 malam.

Menurut dia, dalam masalah tersebut KPU tak bisa juga disalahkan. Karena pemilihan bahan (kardus) kotak suara sudah menjadi keputusan bersama dengan lembaga terkait.

"Itu kan begini. Kalau soal itu jujur saja itu kan sudah dibahas bukan baru sekarang. sudah dibahas berulang-berulang. Jadi enggak bisa juga disalahkan KPU soal begituan. Kenapa? Itu sudah merupakan satu keputusan yang diambil oleh KPU," ujar OSO.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkenalkan kotak suara dengan model berbahan karton kedap air. Ketua KPU RI Arief Budiman menegaskan, anggapan negatif tentang kotak suara kardus ini, salah.

Kotak suara tersebut hanyalah tampak seperti kardus pada umumnya. Namun, kotak itu memiliki daya tahan yang sama dengan model alumunium/seng.

"Ini menahan bobot berat badan saya (orang dewasa) saja kuat," kata Arief di Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu 15 Desember 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Usah Diributkan

Arief meminta agar hal ini tidak usah diributkan karena bukan hal baru dalam gelaran Pemilihan Umum. Jenis kotak suara kardus seperti ini, diketahui sudah digunakan dalam gelaran Pemilu sejak 2009 hingga Pilkada 2018.

"Ini sudah digunakan berkali-kali, dan relatif tidak ada laporan (kerusakan) dengan ini," tegas dia.

Namun penggunaan kotak suara berbahan kardus kedap air itu mendapat kritikan dari kubu Prabowo-Sandiaga. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono menilai bahan kardus tidak aman dan mudah dirusak.

"Ada beberapa yang agak aneh lah kayak kotak suara sebaiknya jangan kardus yang kemudian kuat dan tidak punya potensi rusak dan sebagainya disobek dan segala macam di gembok itu kan panduan standar keamanan dari kotak suara," ujar Ferry di Kediaman Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 14 Desember 2018.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.