Sukses

Prabowo: Anak Belum Lahir Punya Utang 600 Dolar AS

Prabowo menjelaskan analisis pendapatan per kapita Indonesia. Dari 4000 dolar per tahun, 49 persen setengahnya hanya dikuasai satu persen rakyat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengungkit betapa kacaunya perekonomian Indonesia. Saking gawatnya, Prabowo menyebut bahkan anak-anak yang belum lahir itu sudah menanggung utang sampai 600 dolar AS atau 9 juta rupiah.

Prabowo menjelaskan analisis pendapatan per kapita Indonesia. Dari 4.000 dolar per tahun, 49 persen setengahnya hanya dikuasai oleh satu persen rakyat Indonesia.

"Kalau kita cabut yang 1 persen kekayaan penghasilan kita setahun tinggal setengahnya. 1.900, ini menurut penasihat saya Pak Fuad," kata Prabowo dalam pidatonya di Konferensi Nasional Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Senin (17/12).

Prabowo melanjutkan, dari angka itu masyarakat Indonesia mengemban utang. Dia menyamakan per individu memiliki utang 600 dolar.

"Kita semua punya utang bahkan anak mu belum lahir ketika lahir punya utang. Utangnya kurang lebih masing-masing kita 600 dolar, masing-masing utang kita dibagi rata 600 dolar, masing-masing jadi utang kamu 600 dolar. Ya, 9 juta (rupiah)," ucap Prabowo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setingkat dengan Rwanda

Kekayaan dengan nilai 1.900 dolar itu setingkat dengan negara-negara seperti Rwanda, Afganistan, Chad, Ethiopia, dan Bukraina Faso. Negara-negara itu seperti Afganistan dan Chad tengah berkonflik. Sedangkan Bukraina Faso, kata Prabowo, tak memiliki laut.

Kondisi tersebut, menurut mantan Danjen Kopassus itu, tidak pernah diakui elite politik. Maka dari itu, dia mengaku bakal berjuang untuk mengganti pemerintahan melalui Pilpres 2019

"Ini temen-temen kita setelah 73 tahun merdeka setingkat mereka. Haiti yang juga kacau. Ini yang tak pernah diakui elite kita, karena itu tak ada jalan lain kita harus memenangkan pemilihan 2019," Prabowo memungkasi.

Reporter: Ahda Baihaqy

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.