Sukses

Timses Bantah Sandiaga Bersandiwara soal Penolakan Warga di Pasar

Eddy Soeparno justru menyebut Sandi lapang dada dan bersikap bijak melihat penolakan warga yang ada di Pasar Kota Pinang itu.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Eddy Soeparno, menepis tudingan penolakan cawapres Sandiaga Uno di pasar adalah rekayasa. Pasalnya, Eddy sudah sering ikut Sandi berkampanye ke banyak daerah.

"Saya sudah berkeliling dengan Sandiaga Uno dan Pak Zulkifli Hasan di lebih dari 70 kabupaten/kota, tidak ada satu pun melihat ada sandiwara, meskipun ada penolakan di tempat tertentu," kata Eddy saat ditemui di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Desember 2018 malam.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu justru menyebut Sandiaga lapang dada dan bersikap bijak melihat penolakan warga yang ada di pasar Kota Pinang itu. Sandi, kata Eddy, tetap mengedepankan kesantunan dan rasa persaudaraan dalam perhelatan Pilpres 2019.

"Meskipun kita berbeda di dalam pilpres ini, tapi sebagai anak bangsa kita tetap bersaudara. Jadi, saya kira tidak ada sandiwara di situ dan alangkah baiknya dalam pemilu, pilpres ini selalu berhusnuzon satu sama lain daripada kita belum apa-apa sudah menduga yang negatif," ucapnya.

Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, menyinggung tagar SandiwaraUno yang ramai diperbincangkan di jejaring media sosial Twitter. Tagar tersebut muncul menyusul dugaan adanya rekayasa penolakan cawapres Sandiaga Uno di pasar di Sumatera Utara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seperti Sinetron

Sebuah video viral menampilkan tim media Sandiaga mencegah poster penolakan tersebut diturunkan. Dari situ Erick mengingatkan, seharusnya pemilu tidak diisi sandiwara layaknya sinetron. Sebab, dia menilai kejadian itu bagian dari rekayasa.

"Kemarin juga ada isu di Sumut poster, ternyata yang pasang grupnya sendiri, ini kan gimana. Kita mesti bedain pemilu sama sinetron, mesti kita bedain," kata Erick di Hotel Acacia, Jakarta Pusat.

Menurut Erick, masyarakat perlu diberikan pemimpin yang layak untuk memajukan bangsa. Bukan sebaliknya malah menampilkan sandiwara ala sinetron televisi.

Polemik ini bermula saat cawapres Sandiaga Uno mengunjungi Pasar Kota Pinang, Labuan Batu Selatan, Sumatera Utara, Selasa, 11 Desember 2018. Namun saat Sandi tiba, terpampang poster karton berwarna putih bertuliskan: 'Pak Sandiaga Uno Sejak Kecil Kami Sudah Bersahabat Jangan Pisahkan Kami Gara-gara Pilpres Pulanglah'.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.