Sukses

Radhar Panca Dahana Sambangi KPU, Usul Topik Budaya Saat Debat Capres 2019

Ketua KPU Arief Budiman tidak menutup kemungkinan isu kebudayaan ada dalam debat nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menerima beberapa perwakilan dari Mufakat Budaya Indonesia (MBI) di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Mufakat Budaya Indonesia yang diwakili oleh Radhar Panca Dahana dan sejumlah orang lainnya menyarankan agar KPU untuk memasukan topik budaya dalam debat capres-cawapres 2019.

"Kita berharap bagaimana sang kandidat ini baik capres dan cawapresnya punya pemahaman mengenai itu (budaya). Kalau tidak memahami kebudayaan bagaimana mengerti bangsanya," kata Radhar saat pertemuan di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).

Dia menjelaskan, seorang kepala negara seharusnya mengerti budaya. Karena itulah, topik budaya harus ada dalam debat nanti.

"Karena bangsanya dibentuk oleh budaya. Kalau dia tidak mengerti bangsanya dia tidak punya legalitas apa untuk mengatur orang," papar Radhar.

Terkait usulan tersebut, Ketua KPU Arief Budiman tidak menutup kemungkinan isu kebudayaan ada dalam debat nanti. Diapun menjelaskan, ada dua tahap jika isu tersebut dapat terealisasikan.

"MBI bisa mengirim delegasi untuk meremuskan pertanyaan itu, cuma berapa pertanyaan pasti akan diatur. Dan setelah selesai yang kedua moderator, siapa yang akan menyampaikan pada capres kami membutuhkan peran dari MBI," ungkap Arief.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Temu Akbar MBI

MBI menggelar temu akbar di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, 23-25 November 2018. Temu akbar itu menghadirkan sekitar 250 peserta yang berasal dari 34 provinsi dari kalangan budayawan, rohaniawan, cendekiawan, tetua adat, juga pejabat publik senior negeri.

Mereka membahas dan mengkaji ulang gagasan-gagasan dasar bangsa dan negara ini, yang terbagi ke dalam lima komisi (topik utama): kebudayaan, kebangsaan, ideologi, konstitusi dan kenegaraan.

Temu akbar tersebut digelar untuk memufakatkan gagasan-gagasan baru yang bisa menjadi solusi komprehensif bagi bangsa Indonesia menjawab persoalan super kompleks masa kini, dan meraih masa depan di tengah realitas dunia yang penuh ketidakterdugaan.

Selain itu, solusi yang berbasis pada karakter bangsa Indonesia yang pasifis, damai, penuh cinta dan artistik.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.