Sukses

3 Lukisan Ma'ruf Amin Laku Rp 485 Juta, Disumbangkan untuk Korban Bencana

Lukisan itu terjual melalui lelang dalam acara peluncuran buku bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia, yang mengupas konsep ekonomi Ma'ruf Amin.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga buah lukisan yang memuat sosok calon wakil presiden Ma'ruf Amin laku terjual dengan total Rp 485 juta. Hasil penjualan disumbangkan untuk korban bencana di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Lukisan itu terjual melalui lelang dalam acara peluncuran buku bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia, yang mengupas konsep ekonomi Ma'ruf Amin, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (13/11/2018). Ada tiga lukisan sosok Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia tersebut (MUI) itu yang dilelang.

Mereka yang menawar adalah Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) yang juga Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir, senilai Rp 125 juta. Kemudian Ketua Umum Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Hartati Murdaya Rp 120 juta.

Awalnya Soetrisno sempat menawar Rp 100 juta untuk lukisan di awal. Namun, lukisan pertama itu ditawar oleh Hartarti senilai Rp 120 juta. Soetrisno lantas menaikan tawaran. 

Alhasil, lukisan kedua baru jatuh ke tangan Soetrisno dengan selisih Rp 5 juta saja. Sedangkan lukisan ketiga dihargai Rp 120 juta, yang dibeli oleh seorang tamu undangan.

Ketiga lukisan tersebut langsung ditandatangani oleh Ma'ruf Amin. Selain tiga lukisan itu, juga sebuah lukisan bergambar Gus Dur yang terjual seharga Rp 30 juta.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pujian Konsep Ekonomi Ma'ruf

Ekonom Senior Core Indonesia, Hendri Saparini, memuji konsep ekonomi yang dibawa calon wakil presiden Ma'ruf Amin. Dia menilai, apa yang ditawarkan Ma'ruf langka.

Hal ini disampaikannya saat hadir peluncuran buku bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia, yang mengupas konsep ekonomi Ma'ruf.

"Beberapa catatan yang sangat penting, yaitu kejujuran Pak Kiai. Saat ini sangat jarang kita ambil strategi ekonomi yang didasarkan, dilihat secara jujur," ucap Hendri di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Selain itu, menurut dia, konsep ekonomi yang ditawarkan Ma'ruf punya semangat keberpihakan kelompok bawah. Hendri menilai strategi seperti yang ditawarkan Ma'ruf penting untuk berpihak pada kelompok termarjinalkan.

"Semangat keberpihakan sangat kental. Pada dasarnya kebijakan pemerintah itu adalah garis keberpihakan," ungkap Hendri.

Sementara itu, di tempat yang sama, pelaku bisnis yang juga sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, menyebut pemikiran Ma'ruf sejalan dengan pandangan para pengusaha

"Pemikiran Pak kiai Ma'ruf adalah sejalan dengan rekan pengusaha. Kami memikirkan risiko ketidakadilan itu," kata Hariyadi.

Menurut dia, kesan pelaku usaha besar dan kecil masih berjarak. Ia berharap tawaran Ma'ruf, bisa menjadi solusi titik temu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.