Sukses

Demokrat Bolehkan Kader Dukung Jokowi, PPP: Itu Peran Penyeimbang

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat memberi dispensasi kepada kadernya yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Alasan partai besutan SBY itu demi menjaga suara di Pileg 2019. Padahal, mereka mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani berterimakasih kepada Partai Demokrat atas keputusan tersebut. Dia melihat peran Demokrat sebagai partai penyeimbang.

"Kami melihat itu sebagai bagian dari positioning Partai Demokrat sebagai penyeimbang yang selama ini diperankan," kata Sekjen PPP ini melalui pesan singkatnya, Senin (10/9/2018).

Dia menilai apa yang dilakukan Demokrat wajar sebagai strategi mengamankan suara. Sebab semua partai ingin bermain aman dalam Pileg. Arsul mencontohkan bagaimana strategi PPP.

"PPP ingin semaksimal mungkin aman dalam pileg dan pilpres karena Pak Jokowi telah memilih cawapres yang memenuhi kriteria PPP yakni figur ulama/santri, sehingga ini juga membantu positioning PPP di Pileg," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kader Demokrat Dukung Jokowi

Ketua DPP bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut ada empat provinsi yang mendukung Jokowi. Dua provinsi yang paling signifikan memberi suara kepada Jokowi adalah Papua dan Sulawesi Utara.

"Salah satunya Papua, kami sedang pikirkan memang karena di sana karena kader-kader kami mayoritas waktu melakukan rakorda memang menginginkan berkoalisi dengan Pak Jokowi. Tetapi secara umum dari 34 Provinsi yang melakukan rakorda itu kan ada 23 provinsi yang meminta berkoalisi dengan pak Prabowo," katanya, Minggu 9 September.

"Ada 7 provinsi yang meminta berkoalisi dengan Pak Jokowi tapi tidak signifikan, artinya perimbangan suaranya antara 51-49 persen, 52-48 ya. Hanya 4 provinsi yg memang signifikan, tinggi sekali 70 kontra 30, 65 kontra 35 persen yang memang menghendaki mendukung Pak Jokowi," sambung Ferdinand.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.