Sukses

Prabowo Ungkap Kesepakatan Koalisi Terkait Komposisi Menteri

Prabowo menyatakan koalisi pengusungnya telah bersepakat jatah menteri dari partai politik tetap harus memiliki kompetensi.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto mengungkap soal komposisi kabinetnya bila terpilih sebagai pada Pilpres 2019. Hal ini terkait adanya kekhawatiran dari para pengusaha bila dirinya menang maka semua menteri berasal dari partai politik.

"Tadi malam saya ketemu makan malam dengan mungkin 23 pengusaha-pengusaha terkemuka di Indonesia dan yang muda-muda, mereka tanya kami para pengusaha khawatir kalau Pak Prabowo jadi Presiden, Pak Prabowo akan pimpin koalisi, jangan-jangan kabinet nanti dari orang politik semua," kata Prabowo di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (1/9/2018).

Menanggapi pertanyaan para pengusaha itu, Prabowo menyatakan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga telah bersepakat jatah menteri dari partai politik tetap harus memiliki kompetensi di bidang yang dipercayakan.

"Kita dari sekarang sudah sepakat kalaupun kita memberi jatah kepada partai politik, jatah itu adalah jatah nominasi, tidak serta merta bahwa kalau jatah kepada PKS, PKS akan taruh anggota partai dia, dia akan mencari orang yang terbaik di bidang yang dia diberi kepercayaan. PAN juga demikian, Demokrat juga demikian, Gerindra juga demikian, Berkarya ya," jelas Prabowo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paradoks Indonesia

Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menilai telah terjadi sistem yang salah yang membuat bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan luar biasa namun rakyatnya miskin. Hal itulah yang dinamakan Paradoks Indonesia.

Ia mengatakan, hal penting dari kesalahan sistem tersebut adalah mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar negeri.

"Terjadi kekayaan negara mengalir ke luar negeri ini fundamental, ini inti masalah, karena itu semua kekuatan Indonesia tidak ada," ujar Prabowo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.