Sukses

Pesan Jokowi untuk Gerakan 2019 Ganti Presiden

Gerakan #2019GantiPresiden kerap mendapat penolakkan dan ditertibkan polisi di beberapa daerah.

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan #2019GantiPresiden kerap mendapat penolakkan dan ditertibkan polisi di beberapa daerah. Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan Indonesia sebagai negara demokrasi yang menjunjung tinggi prinsip berpendapat dan berkumpul.

"Tapi ingat ada batasannya. Yaitu aturan-aturan. Artinya apa? Polisi melakukan sesuatu itu untuk apa? Pertama ketertiban sosial untuk menjaga keamanan," kata Jokowi di Jakarta Utara, Sabtu (1/9/2018).

"Nanti kalau misalnya polisi enggak melakukan apa-apa, kalau kemudian terjadi benturan, yang disalahkan siapa? Polisi lagi," sambungnya.

Jokowi mengungkapkan, aparat kepolisian sudah sesuai dalam menjalankan tugas seperti melakukan pencegahan agar tak terjadi konflik.

"Kalau tak ada pertentangan atau protes, tentu di mana-mana juga bisa melakukan (deklarasi #2019GantiPresiden). Tapi kalau ada pertentangan tentu saja polisi harus turun tangan," ungkap Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesuai Aturan

Jokowi menegaskan, semua orang mempunyai hak dalam memberikan pendapat dan berkumpul dimuka umum. Namun, semua itu tetap sesuai dengan aturan yang ada.

"Sekarang gini, negara demokrasi bebas berkumpul, bebas berpendapat, bebas berserikat tetapi sekali lagi ada aturannya. Jangan sampai kita menabrak keamanan, menabrak ketertiban sosial, itu juga harus kita hargai," Jokowi menegaskan.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.