Sukses

PKB Yakin Mahfud Tetap Dukung Jokowi Meski Gagal Jadi Cawapres

Mahfud gagal menjadi cawapres setelah Jokowi memilih Ketua MUI Ma'ruf Amin.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy yakin Mahfud MD akan tetap mendukung Joko Widodo atau Jokowi, meski tidak dipilih menjadi calon wakil presiden. Mahfud gagal menjadi cawapres setelah Jokowi memilih Ketua MUI Ma'ruf Amin di Restoran Plataran Menteng, Jakarta, Kamis, 9 Agustus lalu.

"Saya meyakini itu (mendukung Jokowi)," kata Lukman di Media Center Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (15/7/2018).

Pihaknya mengamati pernyataan Mahfud akan membantu Jokowi di periode kedua. Namun, Lukman belum mengetahui jabatan yang akan diberikan kepada mantan Ketua MK itu.

"Apakah Beliau terlibat dalam suksesi 5 tahun ke depan? Kami enggak tahu itu, tergantung kesibukan masing-masing. Tergantung dari kesediaan waktu Beliau," ujar Lukman.

Posisi dan jabatan yang akan diberikan kepada Mahfud juga akan disesuaikan dengan kesibukannya.

"Kalau Beliau sekarang sibuk mengajar, di BPIP, orang menteri-menteri saja enggak ada yang masuk timses, ya menteri sibuk bekerja," tandas dia.

Sebelumnya Mahfud MD mengungkapkan alasannya batal menjadi bakal calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2019. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini batal menjadi cawapres di detik-detik akhir pengumuman cawapres yang dilakukan oleh Jokowi beserta petinggi partai politik koalisi di Restoran Plataran Menteng, Jakarta.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Ancaman

Mahfud bercerita, dirinya batal menjadi cawapres diwarnai dengan ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab apabila bukan kader NU yang menjadi cawapres Jokowi. Mahfud bercerita, informasi ini didapat dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat keduanya melakukan pertemuan.

Dari Cak Imin Mahfud mendapat informasi bahwa justru Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin yang menyampaikan ancaman, jika NU bakal "lepas tangan" andai kader NU tak menjadi cawapres Jokowi.

"(Ancaman) itu dibantah, padahal pernyataan itu (ancaman) yang menyuruh itu Kiai Ma'ruf Amin. Bagaimana saya tahu Kiai Ma'ruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya," kata Mahfud dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan secara langsung oleh TV One, Selasa, 15 Agustus 2018.

"Terus saya tanya, gimana main ancam-ancam? 'Itu yang nyuruh Kiai Ma'ruf'," kata Mahfud menceritakan pernyataan Cak Imin.

 

Reporter: Renald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.