Sukses

Din Syamsuddin Berharap Ada Cawapres 2019 dari Tokoh Islam Pluralis

Dia menuturkan, siapapun nanti calon Wakil Presiden yang mendaftar Pilpres 2019, sedianya merupakan tokoh Islam pluralisme.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengharapkan calon Wakil Presiden di Pilpres 2019 merupakan tokoh Islam. Namun bukan Islam konservatif.

Dia menuturkan, siapapun nanti calon Wakil Presiden yang mendaftar Pilpres 2019, sedianya merupakan tokoh Islam pluralisme. Mampu merangkul seluruh golongan. 

Hal ini dikatakan Din usai acara diskusi yang dihadiri oleh sejumlah tokoh, seperti Zulkifli Hasan, Rachmawati Soekarnoputri, Taufiqurrahman Ruki, dan Riza Patria. 

"Mohon maaf secara subyektif kebetulan saya masih di pergerakan Islam, Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Saya berpikiran, berharap, cawapres yang dipilih masing-masing kelompok adalah dari kalangan tokoh Islam. Ini realitas Indonesia, bahwa umat Islam apalagi yang terakhir ini ada gejala kebangkitan politik Islam," ujar Din di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (4/8/2018).

"Syaratnya juga politik Islam yang berwawasan kemajemukan, yang pluralis," imbuhnya soal harapannya di Pilpres 2019.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Damai

Tetapi ketika disinggung mengenai tokoh yang tepat maju dalam pertarungan Pilpres nanti, Din enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan segala kegiatan politik dalam Pemilu dan Pilpres nanti harus saling menghormati hak-hak satu sama lain.

"Tujuan kita sama membangun negeri ini. Tapi ingat tidak boleh ada yang melanggar hak," kata Din.

Sementara itu, baik Din ataupun Zulkifli Hasan tidak menyinggung langkah-langkah politik saat keduanya bertemu usai acara diskusi. Zulkifli selaku Ketua MPR dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu hanya meminta doa untuk Din.

"Ya doakan saja, doakan Pak Din," ujar Zulkifli.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.