Sukses

Airlangga Pelobi, PPP Yakin Golkar Tak Hengkang dari Koalisi Jokowi

Wakil Sekretaris Jenderal PPP Ahmad Baidowi meyakini Partai Golkar tidak akan pergi dari koalisi pendukung Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi meyakini Partai Golkar tidak akan pergi dari koalisi pendukung Jokowi. Pria yang akrab disapa Awiek ini menduga pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Demokrat SBY dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atas permintaan dari koalisi.

Lewat Airlangga, koalisi pendukung Jokowi mengajak Demokrat dan PKB bergabung mendukung Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

"Saya tidak melihat Golkar akan hengkang dari koalisi jokowi. Persoalan Airlangga ketemu dengan Demokrat, ketemu dengan PKB, bisa jadi itu penugasan dari teman-teman koalisi untuk meyakinkan dua partai tersebut tetap bersama pak Jokowi," kata Awiek di Cikini, Jakarta, Sabtu (14/7/2018).

Pihaknya menilai Airlangga adalah seorang pelobi. Untuk itu, Airlangga bisa jadi ditugaskan untuk merajut komunikasi dengan partai-partai yang belum menentukan sikap untuk mendukung Jokowi.

"Bisa jadi peran itu memang diberikan kepada Airlangga," terangnya.

Peran yang sama pernah dilakukan oleh Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy menemui Cak Imin sapaan Muhaimin di Jombang, Jawa Timur. Rommy melobi Cak Imin karena sikap PKB masih 'abu-abu' di Pilpres 2019.

"Pak Rommy menyampaikan hal tersebut karena memang PKB waktu itu ada sinyal maju mundur, maju dengan syarat," ungkapnya.

"Lalu dipastikan sama Rommy, kalau memang mau ke Pak Jokowi ngomong dari sekarang, kalau tidak segera kabari. Maksudnya memberi kepastian. Saya kira kapasitas Pak Airlangga sama dengan Pak Rommy ketika ngobrol dengan Muhaimin," klaim Awiek.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koalisi Solid

Anggota Komisi II DPR ini mengklaim koalisi partai pendukung Jokowi bakal solid meski kader salah satu partai tidak dipilih menjadi cawapres.

"Kami solid, yakin solid karena koalisi terbangun antara pak Jokowi dan partai politik. Jadi ikatannya pak Jokowi dengan partai politik. Koalisi itu hanya lah sekumpulan orang-orang sekumpulan partai politik yang memiliki sikap politik yang sama," tandas Awiek.

Airlangga kini gencar melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh. Pertemuan tersebut menuai anggapan sebagai langkah antisipasi Golkar jika tak dipilih sebagai cawapres Jokowi.

Namun anggapan itu langsung dibantah Airlangga. Dia menyebut pertemuan dengan beberapa tokoh termasuk SBY sebagai salah satu cara untuk mengajak partai yang belum menentukan arah dukungannya di Pilpres 2019 bisa turut mendukung Presiden Jokowi untuk menjabat selama dua periode.

"Antara koalisi pendukung presiden dan tentu bagi koalisi partai penduking presiden lebih banyak lebih baik di dalam politik lebih banyak lebih baik," kata Airlangga.

Airlangga menegaskan komitmennya untuk tetap mendukung capres petahana Joko Widodo atau Jokowi kalaupun nanti ia tak dipilih menjadi cawapres Jokowi. Ia mengatakan saat di awal menyatakan dukungan kepada Jokowi, partainya tak mensyaratkan soal posisi cawapres harus dari Golkar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.