Sukses

Golkar Tegaskan Airlangga Tak Terpengaruh Ajakan Membentuk Koalisi Baru

Dalam pertemuan dengan SBY atau Muhaimin, dia menyebut Airlangga hanya saling bertukar informasi.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar memastikan, pertemuan Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bukan membahas koalisi alternatif.

Koordinator Bidang Kelembagaan Partai Golkar Idrus Marham mengklaim, Airlangga tidak akan terpengaruh dengan ajakan membangun koalisi alternatif kalaupun ada pembahasan.

"Saya kira enggak. Pak Airlangga komunikasi itu adalah keniscayaan dalam dunia politik. Yang penting kalau ketemu orang enggak terpengaruh dan saya jamin ketum saya enggak terpengaruh apa-apa," kata Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/7/2018).

Safari politik yang dilakukan Airlangga, menurutnya hanya bagian dari penjajakan untuk mengajak bergabung ke koalisi Jokowi. Dia yakin pertemuan dengan SBY dan Muhaimin tidak akan mengubah sikap Golkar mendukung Jokowi.

"Saya punya keyakinan. Jadi kalau ketemu dengan antarpimpinan itu saya kira biasa melakukan suatu pendekatan dalam pengertian penjajakan, tapi pendekatan apa pun yang dilakukan tidak mengubah keputusan partai," tegas Idrus.

Dalam pertemuan dengan SBY atau Muhaimin, dia menyebut Airlangga hanya saling bertukar informasi.

"Saya kira komunikasi itu perlu, saling tukar informasi perlu. Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia komunikasi politik adalah keniscayaan, apakah itu oposisi atau tidak," tandas Idrus.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Final Dukung Jokowi

Sebelumnya, Airlangga gencar melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh. Pertemuan tersebut menuai anggapan sebagai langkah antisipasi Golkar jika Airlangga tak dipilih sebagai cawapres Jokowi.

Namun, anggapan itu langsung dibantah Airlangga. Dia menyebut pertemuan dengan beberapa tokoh termasuk SBY sebagai salah satu cara untuk mengajak partai yang belum menentukan arah dukungannya di Pilpres 2019 bisa turut mendukung Presiden Jokowi untuk menjabat selama dua periode.

"Antara koalisi pendukung Presiden dan tentu bagi koalisi partai pendukung Presiden lebih banyak lebih baik. Dalam politik lebih banyak lebih baik," kata Airlangga.

Airlangga menegaskan komitmennya untuk tetap mendukung capres petahana Joko Widodo atau Jokowi kalaupun nanti ia tak dipilih menjadi cawapres Jokowi. Ia mengatakan saat di awal menyatakan dukungan kepada Jokowi, partainya tak mensyaratkan soal posisi cawapres harus dari Golkar.

 

Reporter: Renald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.