Sukses

Dadang-Sahrul Raih Suara Terbanyak di Pilkada Bandung, Ini Pesan Cabup Pesaingnya

Kandidat calon bupati nomor urut 1 Pilkada Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina berpesan agar Dadang-Sahrul bisa menjadi pemimpin yang amanah.

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat calon bupati nomor urut 1 Pilkada Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina mengucapkan selamat kepada pasangan calon (Paslon) nomor urut 3 Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan yang dinyatakan meraih suara terbanyak menurut rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung, Selasa malam, 15 Desember 2020.

"Dari saya, Teh Nia-Usman, mengucapkan selamat buat Kang DS (Dadang-Sahrul). Semoga menjadi pemimpin yang amanah, bisa membawa kehendak masyarakat ke arah yang lebih baik lagi," kata Kurnia, Rabu (16/12/2020).

Nia, sapaannya, berpesan agar setelah perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) usai, semua pihak bisa tetap menjaga persatuan. Soal kalah-menang adalah konsekuensi.

Oleh karena itu, kata Nia, sikap legowo dianggap penting agar dapat memanfaatkan pengalaman Pilkada menjadi preseden pembangunan Kabupaten Bandung ke depan.

"Kita berbesar hati menerima apa yang sudah diputuskan oleh KPU dan Panwas sebagai hasil akhir yang harus kita sepakati bersama," kata dia.

"Ayeuna mah semua kedah ngahiji. (Sekarang semua harus bersatu)," imbuh Nia. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Pilkada Suara Murni yang Diperjuangkan

Nia mengaku tak menyesali perolehan suara yang didapat oleh pihaknya. Berdasarkan hasil rekapitulasi, ia menempati posisi kedua dengan raihan 511.413 suara atau sekitar 30 persen. Menurut Nia, hasil itu merupakan suara murni yang diperjuangkan oleh timnya.

Disinggung rencana ke depan, Nia belum memberikan jawaban tegas apakah masih akan terlibat dalam politik atau tidak.

Nia mengatakan, masih merasa tertarik untuk menjadi "penghubung" masyarakat dan akan terus melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Sepertinya kemarin itu kapasitas saya sebagai 'penghubung'. Misalnya, ketika bermitra dengan Dindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) di Dekranas (Dewan Kerahinan Nasional), kita menjadi penghubung, ada program apa di Dekranas? Bagaimana sih, sesuai tidak dengan yang diperlukan masyarakat? Seperti itu," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.