Sukses

Jelang Pilkada 2020, Wagub Sulawesi Tengah Ingatkan Potensi Kerawanan

Potensi kerawanan tersebut bisa muncul, baik sebelum atau pun sesudah pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Baco Dg Palabbi mengingatkan seluruh pihak akan potensi kerawanan saat Pilkada 2020.

Potensi kerawanan tersebut, menurut Rusli, bisa muncul baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.

"Terdapat beberapa potensi kerawanan pilkada yang merupakan tantangan demokrasi melalui politik identitas, ujaran kebencian dan kampanye hitam," ujar Rusli dalam rapat koordinasi lintas pemangku kepentingan dalam rangka Pilkada Serentak 2020 yang diadakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tengah, dikutip dari Antara, Selasa (1/12/2020).

Dia mengatakan, kerawanan tersebut merupakan tantangan dalam demokrasi yang mesti diantisipasi sedini mungkin oleh seluruh pihak, terutama KPU Sulawesi Tengah dan Badan Pengawas Pemilu provinsi, kabupaten, dan kota, TNI, serta Kepolisian Indonesia.

Sebab, kata Rusli, jika tidak diantisipasi sedini mungkin, dikhawatirkan kerawanan-kerawanan pada Pilkada itu dapat terjadi dan mengakibatkan meningkatnya suhu perpolitikan di daerah yang kemudian menyebabkan perpecahan dan pertikaian.

"Setiap masalah harus segera diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi atau melebar lebih luas sehingga tidak diwarnai dengan keributan dan cacat hukum yang akhirnya menimbulkan kerawanan politik dan keamanan serta menggangu ketertiban umum," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Partisipasi Pemilih Bisa Meningkat

Selain itu, Ruslan berharap partisipasi pemilih dapat meningkat dalam Pilkada nanti. Karena, kata dia, hal tersebut menjadi salah satu tolak ukur sukses atau tidaknya pelaksaan Pilkada, termasuk di Sulawesi Tengah.

"Pada era keterbukaan seperti saat ini, masyarakat serta segenap pemangku kepentingan semakin kritis dan memahami keberadaan pilkada sebagai wahana untuk mengubah harapan menjadi kehidupan berdemokrasi yang lebih baik," jelas Rusli.

Menurut Rusli, tinjauan menyatakan pelaksanaan Pilkada 2015, 2017, dan 2018 di Sulawesi Tengah dari aspek kewaspadaan berjalan secara baik.

3 dari 3 halaman

Zona Merah Covid-19 Bayangi Pilkada 2020

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.