Sukses

Mendagri Harap Tim Pendukung Paslon di Pilkada 2020 Jadi Agen Lawan Covid-19

Tim pendukung pilkada bisa menyosialisasikan visi-misi paslon dalam mengatasi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya secara virtual, membagikan masker, dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap, tim sukses ataupun pendukung dari pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Serentak 2020 bergerak ke masyarakat sebagai agen perlawanan terhadap Covid-19.

Misalnya, dengan menyosialisasikan visi-misi paslon dalam mengatasi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya secara virtual, membagikan masker, dan lain-lain.

"Bayangkan kalau itu terjadi pembagian masker secara massal, hand sanitizer secara massal, sabun secara massal, tempat- tempat cuci tangan secara massal, di mana-mana, maka persepsi publik kepada Pilkada ini akan baik," ujar Tito dalam keterangan tulis, Jumat (2/10/2020).

"Dan kita bisa menemukan pemimpin yang baik juga karena mereka melakukan langkah-langkah yang baik dalam rangka penanganan Covid-19," imbuh dia.

Ia juga meminta agar daerah yang melaksanakan Pilkada 2020 untuk melakukan rapat koordinasi, baik secara reguler maupun secara insidental. Hal itu untuk menguji seberapa efektif kendali sosial yang dilakukan pemerintah dalam mencegah terjadinya penularan Covid-19, terutama pada masa kampanye saat ini.

"Kita ingin menguji mesin kendali sosial oleh pemerintah itu bekerja (atau) tidak, di tengah euforia masyarakat ingin berkampanye. Di mindset lama namanya kampanye itu adalah show of force, ngumpulin orang. Di pandemi ini dibalik, kerumunannya tidak boleh, sangat dibatasi dan kemudian didorong untuk kampanye-kampanye virtual," kata Tito.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi penetapan calon pilkada berjalan tertib

Tito juga mengapresiasi seluruh pihak atas tertibnya pelaksanaan penetapan paslon dan pengundian nomor urut paslon pada 23-24 September 2020. Sebab, pada momen yang dinilai krusial tersebut tidak terjadi kerumunan massa secara masif dan signifikan.

Menurutnya, hal itu menandakan bahwa mesin pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, berjalan optimal dalam mengendalikan Pilkada Serentak 2020 agar aman dari Covid-19.

"Mesin ini berjalan relatif baik karena tidak terlalu banyaknya pelanggaran protokol, ada tapi tidak seperti tanggal 4 dan 6 (September 2020). Nah, kemudian yang tinggal adalah konsistensi menjaga agar mesin ini tidak kendor, gasnya harus kencang terus sampai ujung nanti," tandas Tito.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.