Sukses

Ini yang Dipelajari Keponakan Prabowo di Sekolah Partai PDIP

PDIP menggelar Sekolah Partai cakada gelombang ketiga. Sekolah tersebut diikuti oleh 212 cakada.

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) menggelar acara Sekolah Partai Calon Kepala Daerah (Cakada) gelombang ketiga. Sekolah tersebut diikuti oleh 212 cakada dari berbagai strata sosial serta kalangan internal partai dan nonpartai.

Adapun dari kalangan nonpartai seperti keponakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang juga merupakan bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Kemudian ada bakal calon yang masih ada hubungan keluarga dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang maju sebagai calon wakil Bupati Karawang Adly Fairuz, turut hadir.

Semua peserta dalam sekolah partai PDIP ini akan mempelajari implementasi Pancasila hingga pelajaran antikorupsi.

"Materi akan kita padatkan dan kita fokuskan pada beberapa materi yang terdiri dari ideologi Pancasila dan implementasinya dalam kebijakan dan program pembangunan daerah. Perumusan visi dan misi kepala daerah agar visi dan misi tersebut benar-benar selaras dengan visi-misi negara Indonesia dan visi-misi presiden," kata Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi Djarot Saiful Hidayat, Minggu (13/9/2020).

Lalu, lanjut eks Gubernur DKI Jakarta ini, ada materi tentang pengelolaan tata daerah yang baik dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

PDIP juga memberikan materi tentang program peningkatan kualitas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

"Serta best practice testimoni dari kepala daerah yang berhasil yakni diwakili oleh Kota Surabaya, Kota Semarang dan Kabupaten Tabanan," tambah Djarot.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukung Pilkada Serentak

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, sikap partainya mendukung pemerintah untuk melaksanakan pilkada serentak 2020 sesuai jadwal pada 9 Desember. Menurut Hasto, hal itu merupakan sebuah momentum ujian kedisiplinan protokol kesehatan masyrakat Indonesia.

"Kita sudah berkomitmen tanggal 9 Desember, sikap dari PDI Perjuangan adalah pilkada tetap tanggal 9 Desember. Hanya saja seluruh ketentuan protokol pencegahan Covid-19 harus dijalankan," tutur Hasto usai membukaan Sekolah Cakada PDIP gelombang III yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (13/9/2020).

Meski mendukung, Hasto memgamini adanya faktor-faktor resiko terhadap kesehatan ke depannya. Namun dia berkeyakinan, sudah ada harapan karena vaksin segera ditemukan.

"Selain vaksin, ada kesadaran untuk terus mengingatkan pentingnya protokol kesehatan seperti menjaga jarak minimal dua meter," jelas dia.

Hasto melanjutkan, selain risiko kesehatan, bila Pilkada kembali ditunda, maka juga akan ada risiko politik. Namun berkaca dari beberapa negara lain sudah melaksanakan ajang pemilu seperti di Korea Selatan dan Sri Lanka, mereka dapat berhasil dengan disiplin protokol kesehatan.

"Jadi mari kita penuhi ketentuan protokol pencegahan covid tersebut. Pilkada ini justru menjadi ujian bagi kita terhadap kemampuan kita membangun disiplin total," Hasto menandasi.

 

Reporter: Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.