Sukses

Edy Rahmayadi: Perekonomian Rakyat Kuat, Sumut Bermartabat

Edy Rahmayadi menilai, untuk mewujudkan Provinsi Sumatera Utara yang bermartabat maka persoalan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas.

Liputan6.com, Asahan - Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Edy Rahmayadi menilai, untuk mewujudkan Provinsi Sumatera Utara yang bermartabat maka persoalan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas. Pemerintah harus menyediakan prasarana dan sarana untuk mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

"Untuk mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, salah satu alternatifnya ialah pemerintah harus serius memperhatikan ekonomi berbasis kerakyatan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi," ujar Edy usai mengunjungi Pasar Kartini di Jalan Cokro Aminoto dan Pasar Bakti di Jalan Bakti Kisaran, Kabupaten Asahan, Kamis (12/4/2018).

Menurut Edy Rahmayadi, ekonomi kerakyatan merupakan sistem perekonomian yang di bangun dengan kekuatan dari ekonomi rakyat. Ekonomi kerakyatan juga memberikan kesempatan kepada rakyat untuk turut berpartisipasi.

Sayangnya, sambung dia, spirit ekonomi kerakyatan ini tidak ditunjang dengan fasilitas dan pengelolaan yang baik, dengan dibuktikan masih karut marutnya Pasar Tradisional yang ada di Kabupaten Kota di Provinsi Sumut.

Pasar tradisional, lanjut Edy, menjadi sebuah hal yang penting dalam isu ekonomi kerakyatan. Di pasar tradisional dapat melihat masyarakat masih bertumpu untuk mencari pendapatan. Dalam hal ini pemerintah daerah bertanggungjawab penuh dalam memberikan fasilitas yang memadai untuk kepentingan rakyat sebagai pelaku usaha di pasar tradisional.

"Oleh karenya pemerintah Daerah Wajib meningkatkan kualitas dan sarana Pasar Tradisional, UMKM serta pelaku-pelaku usaha yang ada di dalamnya," ujar Edy.

Edy Rahmayadi mengatakan, sejak dirinya meninjau kesejumlah pasar di Kabupaten Kota, dirinya merasa prihatin lingkungan pasar yang terlihat kumuh. Seperti halnya kedua pasar yang dikunjungi di Kota Kisaran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bersinergi

Lingkungan pasar yang kumuh, tentu akan membuat sebagian masyarakat enggan untuk berbelanja. Kondisi ini diperburuk lagi dengan kondisi drainase yang buruk menyebabkan genangan limbah serta mengeluarkan aroma yang tak sedap.

"Seharusnya tidak sulit membenahi ini jika pemerintah, pihak swasta dan pelaku usaha bisa bersinergi sehingga tercipta kondisi pasar yang bersih dan nyaman," dia menjelaskan.

Sama seperti saat mengunjungi sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kota lainnya, kehadiran Edy Rahmayadi dan istri, Nawal Lubis mendapat perhatian masyarakat sekitar. Selain ingin berjabat tangan mereka juga antusias untuk berpoto.

Momentum tersebut langsung dimanfaatkan Edy untuk bersilaturahmi sekaligus mendengar masukan dari masyarakat dan pedagang.

"Selain silaturahmi saya juga ingin melihat kondisi harga-harga kebutuhan pokok. Saya berharap pemerintah dapat melakukan pengawasan sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok jelang hari besar seperti saat Ramadan dan Lebaran seperti sekarang ini. Karena itu akan berpengaruh terhadap harga-harga kebutuhan pokok kita," Edy memungkas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini