Sukses

Gus Ipul Kagumi Keberhasilan Surabaya dan Banyuwangi

Calon Gubernur Jatim nomor urut 2, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengajak generasi muda menjadi pengusaha-pengusaha yang mengerti pasar dengan baik.

Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengajak generasi muda menjadi pengusaha-pengusaha yang mengerti pasar dengan baik. Dengan begitu, produknya akan diterima pasar.

"Pemuda punya kesempatan maju menjadi orang besar dan sukses. Lewat kreativitas untuk menciptakan lapangan pekerjaan," kata Gus Ipul kepada wartawan usai menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Gerakan Persaudaraan Pemuda (Gema) Keadilan di Gedung Juang 45, Surabaya, Minggu (18/3/2018).

Gus Ipul mengaku ingin mendengar apa yang menjadi keinginan pemuda. Tidak bisa kita memaksa mereka menuruti kemauan yang kita inginkan. Khawatirnya kalau kita bikin sesuatu tidak sesuai dengan kemauan mereka malah jadi muspro.

"Banyak usulan dari mereka sebenarnya. Apa sih yang diinginkan mereka, supaya policy pemerintah, pembinaan kita dan pendampingan betul-betul efektif," ujar calon gubernur yang berpasangan dengan calon wakil gubernur Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jatim 2018 ini.

Yang paling penting, kata Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, mereka ingin diberi semacam akses. Baik permodalan maupun akses lain dalam rangka meningkatkan kemampuan mereka melalui inkubasi atau pelatihan dan pendidikan.

"Paling tidak, mereka dibantu untuk membentuk suatu iklim kerja kreatif yang baik. Contoh, kita bikin coworking, tapi akhirnya tidak sukses, karena tidak sesuai dengan kemauan mereka. Jadi kita bikin sesuatu harus tanya mereka. Mereka biasanya optimistis, tidak mau dipaksa-paksa, ingin dibimbing dengan kejujuran," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Gus Ipul mengaku kagum dengan program yang dilakukan bupati dan wali kota di Jatim. Seperti, Surabaya dan Banyuwangi. Misalnya, program Desa Cerdas di Banyuwangi. Lewat program ini, bisa melayani warga dengan waktu panjang.

"Pelayanan seperti dini perlu dikembangkan. Intinya di sana ada industri kreativitas. Ada pemberdayaan ekonomi yang bisa dikembangkan. Manfaatkan kemajuan teknologi untuk kepentingan teknologi," kata Gus Ipul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Naik Ring Jawara Pencak Dor di Kediri

Selain itu, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kembali menunjukkan kepedulian terhadap seni di Jawa Timur.

Setelah pada Jumat, pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menyaksikan film karya anak muda asal Malang, Bayu Moekito, berjudul Yowis Ben, sehari setelahnya, Sabtu hingga Minggu dini hari giliran ia menyaksikan atraksi seni lokal asal Kediri, Pencak Dor.

Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyempatkan hadir di tengah petunjukan adu tanding setelah ia menuntaskan kunjungannya di Trenggalek di hari yang sama.

Wakil Gubernur Jatim yang sedang cuti ini tiba sekitar pukul 23.00 WIB. Ia tak sendiri melainkan bersama Abdullah Abu Bakar (Wali Kota Kediri), M Nur Arifin (Wakil Bupati Trenggalek), serta Supriono (Ketua DPRD Tulungagung).

Untuk diketahui, meskipun atraksi ini berlangsung di Kota Kediri, pesertanya melibatkan dari berbagai daerah, termasuk Tulungagung, Blitar, hingga Trenggalek.

Banyak atlet silat dari berbagai perguruan unjuk kekuatan pada ajang duel satu lawan satu ini.

Gus Ipul yang hadir di tengah acara pun tak cukup melihat atraksi pencak ini dari podium kehormatan yang menjadi tempat tamu VIP menonton.

Kandidat yang akan berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur, Puti Guntur Soekarno ini bahkan ikut naik ring, tempat para juara bertanding.

Dari atas panggung, Gus Ipul pun mengapresiasi para petarung dan pendukungnya yang mau menjaga sportifitas selama bertanding.

"Saya bangga bisa naik ke atas panggung bersama orang pilihan. Teman-teman ini pukul-pukulan, antem-anteman, sampai saduk-sadukan. Namun, begitu acara selesai, salaman, guyu, dan rangkul-rangkulan," puji Gus Ipul dari atas ring.

"Di atas panggung kita lawan, namun di bawah kita adalah saudara. Namun, pada dasarnya, semua yang ada di atas panggung adalah juara," tegasnya.

Lebih lanjut, seni tradisional Pencak Dor harus terus dijaga kelestriannya. Sebab, bukan hanya berpotensi menaikkan nilai wisata, namun juga sekaligus bisa menjadi ajang untuk melahirkan banyak atlet.

"Ini adalah ajang untuk mewadahi para petarung agar tak berkelahi di jalanan. Seni ini adalah panggungnya para pemberani," ujarnya.

Melalui seni ini, Jawa Timur kemudian berhasil melahirkan banyak atlet pencak profesional.

"Ajang ini sudah berjalan bertahun-tahun. Bahkan, di antara mereka ada yang menjadi petarung profesional. Oleh karena itu, ajang ini juga menjadi perhatian nasional," pujinya lagi.

"Oleh karenanya, pemerintah harus ikut memberikan perhatian agar seni tradisional ini tetap lestari," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.