Sukses

Gubernur Sulsel: Status Zona Merah Pilkada Harus Lebih Diwaspadai

Dia menilai status zona merah Pilkada Sulsel cenderung disebabkan karena situasi politik yang dinamis dan dengan masyarakat yang kritis.

Liputan6.com, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, adanya status zona merah terkait Pilkada Serentak 2018 di Sulsel justru penting agar semua pemangku kepentingan lebih waspada.

"Penetapan zona merah Pilkada Sulsel bagi saya suka supaya kita lebih waspada," kata Syahrul di Makassar, Sabtu 3 Februari 2018.

Menurut Syahrul, selama pelaksanaan pilkada serentak, mulai pilkada 2015 yang digelar di 10 kabupaten di Sulsel oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selalu mengkategorikan Pilkada Sulsel dengan status zona merah.

Namun, kata dia, kenyataannya di wilayah ini selalu mampu menunjukkan pilkada berjalan aman dan kondusif.

"Sulsel kapan sih tidak merah? Justru kalau putih kita khawatir, karena kita bisa lengah," ujar Gubernur Sulsel dua periode seperti dikutip Antara, Sabtu 3 Februari 2018.

Syahrul menilai status zona merah bagi Pilkada Sulsel cenderung disebabkan karena situasi politik yang dinamis dan dengan masyarakat yang kritis.

"Kalau ini mampu dikelola dengan baik, hasilnya justru pilkada kita lebih berkualitas," ujar Syahrul yang akan mengakhiri jabatan Gubernur Sulsel pada April 2018 mendatang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Lagi Konflik

Gubernur Syahrul Yasin Limpo juga mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota di Sulsel agar segera melaporkan jika terjadi polemik terkait pilkada yang sulit ditangani.

"Jika di tingkat provinsi tidak bisa menyelesaikan maka akan dinaikkan ke pusat, lalu dirembukan lagi ke bawah. Jadi jangan lagi ada yang konflik, semua jelas aturannya kok dan tidak usah main jegal-jegalan kalau mau bertanding silakan," pungkas Syahrul.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.