Sukses

KPU Kota Tegal Mulai Bekerja Keras untuk Sukseskan Pilkada Jateng

Para petugas saat ini ngebut mencoklit tokoh, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, dan anggota dewan untuk Pilkada Jateng.

Liputan6.com, Semarang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal mulai melaksanakan gerakan nasional pencocokan dan penelitian (coklit) sejak 20 Januari 2018.

Coklit dilakukan untuk pemutakhiran data pemilih pada pilkada serentak 2018. Kegiatan itu dilakukan dengan cara coklit data pemilih dari rumah ke rumah oleh petugas dari KPU.

Komisioner KPU Kota Tegal Thomas Budiono mengatakan, coklit akan dilaksanakan hingga 18 Februari 2018.

Tidak hanya petugas pemuktahiran data pemilih (PPDP) yang mendatangi warga, tapi juga komisioner KPU, sekretariat KPU, panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

"Para petugas saat ini ngebut mencoklit tokoh, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota dewan termasuk Wali Kota Tegal HM. Nursoleh," ucap Thomas Budiono, Senin (22/1/2018).

Ia menambahkan, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang tinggal dan memiliki KTP domisili Kota Tegal telah dicoklit petugas. Kecuali paslon dari luar daerah, tidak dicoklit oleh petugas KPU Kota Tegal.

"Target coklit ini, seluruh data pemilih tercatat dan selesai pada waktunya," kata dia.

Kepada para PPDP, Thomas mewajibkam untuk bersikap netral. Saat door to door ke rumah warga, tidak boleh bertanya yang mengarah pada pilihan politik pemilih.

Saat mendatangi rumah warga, PPDP telah dibekali identitas diri, alat kerja, dan kelengkapan lain.

"Semua PPDP memiliki data DP4. Mereka akan mencocokan data tersebut. Apakah dalam data ada yang meninggal, pindah domisili, pendatang, masuk daftar pemilih baru (pemula), semua akan didata sesuai dengan form masing-masing," Thomas menjelaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Incumbent Akan Profesional

Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal telah mendatangi rumah Pelaksana tugas Wali Kota Tegal, M Nursholeh, untuk melakukan Pencocokan dan Penelitian (coklit) data pemilih di Kota Tegal.

Kedatangan petugas tersebut didampingi langsung oleh Ketua KPU Kota Tegal Agus Wijanarko dan Ketua Panita Pegawas Pemilu Kota Tegal, Akbar Kusharyanto, dan perwakilan Bawaslu provinsi.

Dalam kesempatan tersebut, Nursholeh menyampaikan apresiasi dan menyambut baik coklit yang dilaksanakan oleh KPU. Menurut dia, dengan coklit diharapkan daftar pemilih yang akurat.

Nursholeh juga menyampaikan pesan agar pendataan dilakukan sebaik mungkin, agar Pilkada Kota Tegal berjalan dengan lancar.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Tegal Agus Wijanarko menyampaikan, 20 Januari 2018 merupakan hari pertama coklit dan dilakukan secara serentak, serta akan berakhir pada 18 Februari mendatang.

KPU menerjunkan 420 petugas PPDP se-Kota Tegal, sesuai jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Kota Tegal. Khusus untuk hari pertama ini, minimal masing-masing petugas ditargetkan untuk bisa mengunjungi minimal 5 rumah calon pemilih.

Data yang dicoklit ini nantinya akan dijadikan sebagai data pemilih Kota Tegal. Karena itu, Agus Wijanarko menghimbau kepada petugas PPDP untuk berusaha keras sampai bertemu calon pemilih.

Jika pada kunjungan pertama calon pemilih tidak ada di rumah, petugas harus berusaha bagaimana supaya mendapatkan data dari keluarga calon pemilih.

Agus Wijanarko berharap masyarakat bisa menerima PPDP dengan baik dengan menyiapkan data calon pemilih. Di antaranya KTP, Kartu Keluarga, atau Surat Keterangan.

 

3 dari 3 halaman

5 Pasangan Calon

Dalam Pilkada Kota Tegal, bertarung lima pasangan calon, yakni paslon Dedy Yon Supriyono-Muhammad Jumadi, HM Nursholeh–Wartono, Herujito–Sugono Adinagoro, H Ghoutsun–dokter Muslih, dan Habib Ali Zaenal Abidin–Tanty Prasetyoningrum.

Dedy merupakan anak pengusaha asal Brebes Muhadi Setiabudi. Selain anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Dedy adalah Direktur Utama PO. Dedy Jaya. Sedangkan wakilnya Jumadi, merupakan pengusaha IT asal Tegal yang tinggal di Jakarta.

Pasangan ini diusung oleh lima partai politik. yaitu Partai Demokrat, Partai Gerindra, PKS, dan PPP.

Sementara, HM Nursoleh merupakan petahana. Saat ini dia menjabat sebagai Pelaksana tugas Wali Kota Tegal menggantikan Wali Kota sebelumnya, Siti Masitha Soeparno yang tersandung kasus korupsi.

Nursoleh berpasangan dengan Wartono yang merupakan seorang pengusaha asal Kota Tegal. Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar dan Hanura.

Adapun Herujito merupakan Staf Khusus Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI yang Menangani Hubungan Kelembagaan Pemerintah. Herujito berpasangan dengan Sugono Adinegoro. Sugono adalah politikus PDIP yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal.

Sedangkan Ghoutsun adalah mantan Ketua DPRD Kota Tegal. Saat itu dia bernaung di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan Muslih berprofesi sebagai dokter di Kota Tegal.

Berikutnya Habib Ali Zaenal Abidin adalah mantan wakil wali kota mendampingi Ikmal Jaya. Habib Ali kemudian menjadi Pelaksana tugas wali kota setelah Ikmal tersandung kasus korupsi dan ditahan di KPK.

Adapun Tanty Prasetyoningrum merupakan Ketua DPW Srikandi Pemuda Pancasila Kalimantan Timur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.