Sukses

Pleno Hasil Pilkada Tebo Diwarnai Anarki

Demonstran pleno Pilkada Tebo menabrakkan sebuah mobil ke arah polisi yang berjaga.

Liputan6.com, Jambi - Rapat pleno rekapitulasi hasil Pilkada Kabupaten Tebo, Jambi oleh KPU diwarnai aksi anarkistis. Seribuan orang yang menggelar demonstrasi di luar tempat rapat pleno mengamuk. 

Akibat aksi tersebut, jalur lintas Sumatera Jambi-Padang sempat lumpuh total.

Massa sudah mengepung kantor Bupati Tebo yang menjadi lokasi rapat pleno sejak Rabu 22 Februari 2017 pagi.

"Selain menutup jalan, massa saya lihat sampai ada yang menabrakkan mobil ke polisi yang berjaga," ujar Andi, salah seorang warga yang ikut melihat aksi tersebut, Rabu.

Menurut dia, massa pun bentrok dengan polisi. Sekitar pukul 14.00 WIB, bentrokan masih terjadi. Sejumlah anggota polisi dikabarkan ikut terluka akibat aksi tabrak mobil tersebut.

Massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Masyarakat Tebo Bersatu (GMBT) mendesak agar rapat pleno tersebut dibatalkan. Massa juga menilai KPU Tebo tidak netral dan berpihak pada salah satu pasangan calon.

Pada keterangan tertulisnya, koordinator aksi, M Ipni menyampaikan empat pernyataan. Pertama, menuntut agar KPUD agar bertanggung jawab atas terjadinya kisruh DPT dalam pemilihan Bupati Tebo.

Kedua, menilai KPUD Tebo melakukan persengkongkolan politik. Ketiga, menuding KPUD melanggar UU Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada. Keempat adalah mengencam KPUD Tebo dengan tudingan melakukan penggelembungan suara dan meminta kepada aparat penegak hukum agar bersikap netral dan menjaga situasi agar kondusif dan tidak berpihak.

Bentrokan ini juga dibenarkan pihak Polres Tebo. Kabag Ops Polres Tebo, Kompol M Jalaludin menyebut massa berjumlah seribuan orang lebih. "Mengatasnamakan diri Gerakan Masyarakat Tebo Bersatu (GMTB)," ujar Jalaludin.

Menurut dia, untuk mengamankan jalannya pleno hasil pilkada tersebut, Polres Tebo menurunkan satu pleton BKO Sabhara Polres Bungo, satu pleton BKO TNI dari Kodim 0416/Bute serta satu pleton BKO Sat Sabhara Polres Batanghari.

"Ini mengingat Kabupaten Tebo pernah memiliki sejarah politik yang agak memanas," ucap Jalaludin.

Untuk diketahui, Pilkada Kabupaten Tebo diikuti dua pasang calon. Pasangan nomor urut 1 adalah Hamdi-Harmain. Sementara nomor urut 2 adalah Sukandar-Syahlan. Berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei, pasangan Sukandar-Syahlan unggul dengan 55,27 persen suara. Sementara pasangan Hamdi-Harmain memperoleh 44,73 persen suara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini