Sukses

3 Perbedaan Debat Cagub DKI Pertama dan Kedua

KPUD DKI Jakarta telah siap 99 persen untuk menyelenggarakan debat cagub DKI Jakarta kedua.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta menyatakan siap 99 persen untuk menyelenggarakan debat cagub DKI 2017 putaran kedua, pada 27 Januari 2017.

"Kita sudah siap 99 persen untuk menyelenggarakan debat. Semuanya sudah kami siapkan, mulai dari pertanyaan debat, tata cara pelaksanaan, pengaturan gedung, hingga hal-hal nonteknis lain," ujar Ketua Komisioner KPU DKI Jakarta Sumarno, di Kantor KPUD DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).

Ia menjelaskan, dari segi tata pelaksanaan debat tidak terlalu banyak berubah dari debat pertama. Namun, penambahan waktu debat selama 30 menit menjadi 120 menit di luar jeda iklan menjadi salah satu perbedaan antara debat pertama dengan kedua.

"Tidak banyak berubah dari debat pertama, namun waktu debat yang tadinya 90 menit akan ditambah 30 menit menjadi 120 menit," ujar dia.

Menurut Sumarno, penambahan waktu ini dilakukan agar jawaban dari pertanyaan yang diajukan moderator, dapat dieksekusi oleh pasangan cagub secara komprehensif dan tidak setengah-setengah.

"Waktu durasi 30 menit diperpanjang untuk memberikan kesempatan cagub dan cawagub, bagaimana harus memberikan jawaban komprehsif dan lebih mengeksplor. Sehingga dibutuhkan waktu debat full selama 120 menit," kata dia.

Selain itu, pengamanan saat debat cagub DKI kedua akan tetap sama. KPUD DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan debat kedua.

"Pengamanan dari pihak kepolisian saat debat tetep sama saja. Ya mungkin akan ada penambahan, kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian," ujar dia.

Sementara itu, tema debat kedua tidak ada perubahan, tetap mengangkat tema Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik, serta Pengelolaan Pengawasan Perkotaan.

Tempat diadakannya debat cagub DKI kedua, kata Sumarno, juga akan diselenggarakan di lokasi yang sama dengan debat pertama, yakni Hotel Bidakara.

Sumarno mengatakan dari hasil evaluasi yang dilakukan KPUD DKI Jakarta pada debat pertama, moderator akan lebih mengeksplor pertanyaan sehingga jawaban dari pasangan cagub bakal lebih mendalam.

"Evaluasi debat pertama, pertanyaan kurang mendalam, makanya itu modertor perlu mendalami pertanyan. Sehingga paslon dapat mengeksplorasi jawaban, bukan hanya pemaparan diskusi, tapi harus dapat show-nya juga," kata dia.

Sumarno menyebutkan perbedaan nomor kedua dari debat sebelumnya, yakni jumlah moderator yang awalnya hanya satu menjadi dua orang. Dua moderator yang terpilih ialah presenter Tina Talisa dan akadmisi Eko Prasojo. Dua moderator ini dibutuhkan agar pelaksanaan debat lebih interaktif.

"Keduanya diharapkan dapat lebih menyajikan debat yang lebih interaktif. Selain itu pembagian tugas dari moderator saat debat sama, tidak ada yang menjadi moderator utama," dia menjelaskan.

Sumarno menambahkan, perbedaan ketiga dari debat cagub DKI 2017 ini adalah dari segi jumlah undangan pendukung pasangan calon cagub akan berubah. Semula undangan hanya 100 orang akan ditambah menjadi 120 orang dari masing-masing pendukung pasangan calon.

"Kita akan tambah jumlah undangan pendukung awalnya kan 100, sekarang ditambah menjadi 120 orang," Sumarno menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini