Sukses

Cara Anies Baswedan Atasi Masalah Qlue

Aplikasi Qlue dikeluhkan para RT/RW.

Liputan6.com, Jakarta Qlue merupakan sebuah aplikasi yang dibuat pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menjadi sarana pengaduan masyarakat. Melalui aplikasi tersebut masyarakat bisa berkomunikasi langsung dengan pihak pemerintah atau swasta yang mempunyai kepentingan publik.

Namun aplikasi Qlue yang diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta  nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ini sering mendapat keluhan dan protes dari masyarakat terutama dari forum RT/RW karena dianggap menyusahkan.

Bagi warga yang menjadi Ketua RT dan RW, wajib melaporkan kondisi lingkungan mereka dengan mengunduh aplikasi Qlue. Jika tidak, maka mereka tidak akan mendapat bayaran dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena setiap laporan bertarif tertentu dan pembayaran akan berakumulasi setiap bulan.

Di lain pihak, keluhan tersebut ternyata juga menyita perhatian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan.

Anies mengatakan jika ia punya solusi tersendiri mengatasi keluhan para RT/RW di Jakarta tersebut.

"Kita akan memperkuat RT dan RW dan kegiatan di RT/RW akan banyak sekali. Dukungan kita ke majelis taklim, PKK untuk Karang Taruna akan kuat di level RT/RW. Tetapi cara mengelolanya tidak seperti sekarang seperti aplikasi Qlue yang harus sampai tiga kali sehari. Kita akan sederhanakan itu," ujar Anies di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (22/21/2016).

Anies juga menyatakan jika selama ini forum RT/RW masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah provinsi DKI Jakarta.

"Kita punya kegiatan jangan kesannya tidak pedulikan RT/RW. Justru kami ingin memberikan kepada mereka, kan mereka dipilih masyarakat. Mereka adalah pimpinan komunitas. Jadi berikan kepercayaan kepada mereka," kata Anies.

Anies melanjutkan, jika dia terpilih jadi gubernur DKI Jakarta maka akan memberikan aplikasi yang terkait pengelolaan dana dari APBD.

Kita ingin aplikasi itu dicek dulu pada RT/RW, Jangan kita bikin aplikasi itu pemerintah kayak bikin dulu, seakan-akan paling tahu terus ngalamin baru kita ngalamin. Jadi kita waktu di dalam pemerintah diubah," ujar Anies.

"Yang akan jadi pengguna dipanggil untuk mereka yang tahu masalahnya, lalu dibuatkan aplikasi seusai RT/RW. Jangan dibalik kita buat lalu kita paksa mereka. Akan kita ubah, akan kita sederhanakan," lanjut Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini