Siapa Cagub DKI yang Kuasai Facebook, Twitter, dan Instagram?

Berdasarkan analisis dari Provetic selama 23 September hingga 9 Oktober 2016, pembicaraan di Twitter didominasi tentang Ahok.

Sekitar 27 persen dari total pembicaraan Ahok disebabkan oleh akun-akun bot. Sementara lebih dari setengah total pembicaraan mengenai Agus dan Anies dipicu oleh akun-akun bot.

"Hal ini mengindikasikan secara keseluruhan pembicaraan Ahok lebih organik ketimbang pembicaraan Agus dan Anies," ujar peneliti Provetic, Iwan Setyawan dalam keterangan tertulis.

 
Jika dibandingkan antara total jumlah percakapan dengan unique account, rata-rata satu akun berkicau setidaknya lima kali tentang Ahok.

Sementara pada perbincangan mengenai Agus, satu akun berkicau sebanyak tiga kali. Adapun pada perbincangan Anies, satu akun berkontribusi sebanyak dua kicauan.

Bila dilihat dari sisi sentimen, maka sentimen negatif paling banyak terdapat pada perbincangan mengenai Ahok. Isu-isu sensitif, seperti kontroversi pernyataan Ahok mengutip Alquran berkontribusi besar terhadap sentimen negatif tersebut.

Sementara itu, perbincangan dengan sentimen positif paling tinggi ada pada perbincangan terkait Agus, yang baru mulai melakukan kampanye dan pengenalan diri di media sosial.

Hal ini banyak dipengaruhi oleh persepsi masyarakat terhadap sosok Agus yang dianggap muda, keren, dan santun.

Selama periode pengambilan data, terdeteksi ada 3 lonjakan yang sangat signifikan pada perbincangan mengenai Ahok, yaitu 6, 7, dan 9 Oktober yang dipicu oleh kutipan Alquran dan survei LSI yang menunjukkan potensi kekalahan Ahok.

Sementara, puncak percakapan soal Agus dan Anies terjadi pada 23 September 2016. Tanggal itu adalah batas akhir pendaftaran cagub DKI.

Percakapan soal Agus dan Anies ini adalah respons netizens yang terkejut dengan majunya dua tokoh tersebut pada Pilkada DKI 2017.

Kemudian, pembicaraan soal Agus juga terjadi lonjakan ketika pada 2 dan 7 Oktober yang disebabkan oleh keikutsertaan pada car free day (CFD) dan berbagai kunjungan menggunakan tagar #JakartaUntukRakyat.

Sementara perbincangan mengenai Anies cenderung lebih rendah dan tidak mengalami kenaikan buzz yang signifikan selama dua minggu terakhir.

Dalam akun Facebook, dari tiga calon gubernur, Ahok dan Anies mempunyai halaman fanpage, sementara Agus tidak punya.

Selama periode 23 September hingga 9 Oktober 2016, tercatat ada 18 unggahan dari page Ahok dan 6 unggahan dari page Anies.

 
"Secara umum, post dari page Ahok yang paling sering mendapat respons (like, comment, dan share) berkaitan dengan kegiatan sebagai gubernur dan konfirmasi terkait isu kutipan Alquran," ujar Iwan.

Sementara topik terkait sambutan menyongsong Pilkada DKI 2017 mendapat banyak respons pada page Anies.

Selain itu, tanggapan Anies atas isu SARA yang dialami Ahok juga mendapat banyak respons.

Pada platform Instagram, semua cagub memiliki akun resmi, dan Ahok kembali menjadi calon yang paling aktif, yaitu 16 unggahan selama 2 minggu, diikuti oleh Anies dengan 8 unggahan, dan Agus sebanyak 4 unggahan.

Unggahan pada akun Ahok yang paling sering direspons oleh netizen berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan sebagai gubernur dan tanggapan atas isu kutipan ayat suci. Sementara unggahan pada akun Agus banyak berisi sapaan terhadap followers-nya dan mendapat banyak respons.

Isu yang paling banyak mendapat respons dari akun Anies masih terkait aktivitasnya dalam pencalonan menjadi cagub DKI pada Pilkada 2017.