Liputan6.com, Jakarta - Diaspora Bima Jakarta dan sekitarnya resmi meddukung pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bima nomor urut 1, Ady Mahyudi dan Irfan (Ady-Irfan) di Pilbup Bima 2024. Dukungan disampaikan dalam acara bertajuk Silaturahmi dan Diskusi, Ady-Irfan dan Tokoh Bima-Jakarta dengan tema “Perubahan Menuju Bima Bermartabat".
Ketua Tim Pemenangan Ady-Irfan untuk Jakarta, H. Irwansyah Alkarim, meyakini, dukungan kepada Ady-Irfan bertujuan menjadikan Bima lebih baik.
Baca Juga
“Kami bersama-sama memberikan dukungan kepada Ady-Irfan dalam rangka untuk menjadi bupati dan wakil bupati Bima di periode 2024-2029," kata Irwansyah Alkarim di Phala-wan Cafe, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2024).
Advertisement
Menurut pria yang berlatar belakang pengusaha ini, dukungan yang diberikan kepada Ady-Irfan di Pilkada 2024 bukan tanpa alasan. Dalam berbagai pertimbangan, Ady-Irfan dinilai sebagai sosok yang amanah.
"Yang paling dominan adalah bahwa beliau berdua ini memiliki karakter yang amanah. Kedua adalah keseharian beliau dalam bersosialisasi dan juga memiliki karakter yang agamais (religius). Itu yang paling pokok kami menjadi bahan pertimbangan," jelas dia.
Dia berharap, jika Ady-Irfan terpilih sebagai bupati dan wakil bupati ruang diskusi bisa lebih terbuka dan memberi kesempatan untuk menerima ide dari luar agar bisa bersama-sama membangun dan membawa Bima menjadi daerah yang bermartabat dan maju.
"Harapannya beliau agar amanah, tetap menjaga komitmen terhadap rakyat. Dukungan kami hari ini semata-mata untuk rakyat bukan kami pribadi dan itu harusnya dijadikan landasan bagi mereka berdua untuk tetap bekerja," ujar dia.
Pada kesempatan senada, hadir tokoh Bima Jakarta Kolonel (Purn) TNI H. Muhidin HT. Dia menekankan kepemimpinan dalam Islam sekaligus menjadi imam saat salat. Pihaknya pun menilai melihat bahwa pasangan sosok tersebut ada di Ady-Irfan.
"Diaspora masyarakat Bima di Jabodetabek berpihak pada beliau dan akan memperjuangkannya," ucapnya.
"Kami insya Allah all out mendukung pencalonan beliau. Mudah-mudahan kedepan beliau berdua dilantik jadi bupati dan wakil bupati," janji dia.
Terkahir, Dr. Dudi Fakhruddin, selaku tokoh Bima Jakarta, meyakini mitos kalau bukan keturunan kesultanan Bima pasti kalah adalah tidak benar.
"Jadi sebelumnya yang jadi bupati bukan dari keturunan sultan. Itu membuktikan itu mitos yang tidak patut dinarasikan," tutur dia.
Â
Siap Menerima Semua Aspirasi
Menjawab aspirasi masyarakat diaspora Bima di Jakarta dan sekitarnya, calon wakil bupati dr. Irfan berterimakasih atas dukungan tersebut. Dia meyakini, dukungan disampaikan merupakan wujud dari rasa memiliki masyarakat diaspora Bima di Jabodetabek bahwa Pilkada bukan tentang calon, tapi tentang Bima yang akan datang.
Irfan mengamini, pada silaturahmi tersebut banyak harapan masyarakat Bima terhadapnya. Terutama, harapan dan keinginan untuk memperbaiki nasib, juga agar pemerintah yang baru dapat hadir untuk masyarakat.
"Saya kira pasangan nomor urut 1 Ady-Irfan siap mewakafkan pikiran kami, waktu dan tenaga kami untuk membersamai masyarakat lima tahun kedepan. Sesuai dengan amanat yang diembankan kepada kami, manakala masyarakat mempercayakan kepemimpinan sebagai bupati dan wakil bupati 2024-2029. Insya Allah kami siap," jelasnya.
Irfan mengklaim, Bima saat ini sedang ‘sakit’. Sakit dimaksud, adalah hilangnya kewibawaan pemerintah dan politisasi birokrasi. Dampaknya, birokrasi tidak maksimal melayani rakyat juga politik anggaran yang tidak berpihak kepada masyarakat.
Irfan pun berjanji akan menghadirkan program unggulan bila terpilih. Salahlah satunya, Selasa Menyapa.
"Selasa Menyapa, dimana setiap hari Selasa bupati dan wakil bupati, kepala dinas dan jajarannya turun ke desa-desa, berbaur dengan masyarakat, duduk bersama, salat bersama, berdoa bersama, makan bersama dan tidur bersama masyarakat. Filosofinya agar bupati dan wakil bupati serta kepala dinas sebagai pemegang Amanat rakyat tahu, mendengar dan melihat denyut nadi kehidupn masyarakat di desa," dia memungkasi.
Advertisement