Sukses

Pengamat Ungkap Penyebab Suara Ganjar-Mahfud Anjlok di Pilpres 2024

Pengamat Politik Adi Prayitno mengungkap sejumlah faktor yang membuat suara pasangan capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md anjlok pada Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Adi Prayitno mengungkap sejumlah faktor yang membuat suara pasangan capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md anjlok pada Pilpres 2024. Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, Ganjar-Mahfud hanya meraup 16 hingg 17 persen suara.

Adi menjelaskan anjloknya suara Ganjar-Mahfud dikarenakan banyaknya pemilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Pemilih Jokowi yang dulu ke Ganjar hijrah besar-besaran ke Prabowo. Itu artinya, terjadi bedol desa pemilih Ganjar efek Jokowi dukung Prabowo-Gibran," kata Adi kepada Liputan6.com, Sabtu (17/2/2024).

Menurut dia, kondisi ini diperparah karena Ganjar-Mahfud tak mendapatkan tambahan suara dan dukungan dari ceruk pemilih lain. Adi menyebut hasil suara Ganjar-Mahfud saat ini merupakan basis pemilih PDI Perjuangan (PDIP).

"Paslon 3 ini hanya mendapat suara penuh dari basis pemilih PDIP. Tak heran suara PDIP dan Ganjar-Mahfud identik," ujarnya.

Dia menyampaikan unggulnya Ganjar-Mahfud di pemilih luar negeri dikarenakan karakter serta jumlah pemilih luar negeri berbeda dengan dalam negeri. Hal ini jugalah yang membuat suara PDIP dan Ganjar-Mahfud hampir sama pada Pemilu 2024.

"Beda luar negeri beda dalam negeri. Karakter pemilihnya berbeda dan jumlah pemilih luar negeri sedikit tak signifikan. Suara PDIP dan suara Ganjar-Mahfud identik di kisaran 16 hingga 17 persen," jelas Adi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasil Quick Count CSIS

Sebelumnya, Lembaga Cyrus Network dan CSIS Indonesia merilis hasil quick count atau hitung cepat pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Data masuk sebesar 100 persen, yang tercatat pada 16 Februari 2024 pada pukul 14.00 WIB.

Berdasarkan data tersebut, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak dari capres-cawapres 01 dan 03, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Prabowo-Gibran unggul satu putaran dengan perolehan suara 58,25 persen. Angka ini terpaut jauh dengan perolehan suara Anies-Muhaimin yang berada di posisi kedua sebesar 24,91 persen dan Ganjar-Mahfud dengan angka 16,84 persen.

"Berdasarkan data quick count Cyrus Network dan CSIS Indonesia ini, dapat disimpulkan bahwa pemilihan umum presiden 2024 berlangsung satu putaran," demikian bunyi rilis resmi tersebut, diterima Sabtu (17/2/2024).

Quick count dilakukan dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampel sebesar 2.000 TPS, yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, pada 14 Februari 2024.

Margin of Error (MoE) quick count ini sebesar +/- 1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

3 dari 3 halaman

Prabowo-Gibran Unggul di Sejumlah Wilayah

Adapun Prabowo-Gibran menang telak di berbagai zonasi meliputi, Bali, NTT, NTB dengan angka 60,75 persen. Lalu, di DKI-Banten 48,74 persen, di Jawa Barat dengan angka 58,37 persen, Jawa Tengah-DIY 52,02 persen.

Kemudian unggul di Jawa Timur dengan angka 65,11 persen, Kalimantan 63,64 persen, Sulawesi 64,53 persen, Sumatera Bagian Selatan 64,48 persen, Sumatera Bagian Utara 49,68 persen, dan unggul di Maluku-Papua dengan angka 53,03 persen.

Dijelaskan bahwa dalam quick count yang dilakukan oleh Cyrus Network dan CSIS Indonesia ini pemilihan sampel TPS dilakukan menggunakan metode multi-stage random sampling, dengan memperhatikan jumlah pemilih pada setiap provinsi dan karakter rural dan urban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.