Sukses

Isu Ijazah Palsu Gibran, Komandan Fanta TKN: Fitnah Sering Dilempar ke Orang Muda Berprestasi

Liputan6.com, Jakarta - Tudingan ijazah palsu pada Gibran Rakabuming Raka menyebutkan bahwa Cawapres Prabowo Subianto ini tidak pernah berkuliah di University of Technology Sydney (UTS) Insearch, Sydney, Australia. Nyatanya, Gibran tercatat menempuh pendidikan di UTS Insearch hingga Year 12 (atau setara SMA Kelas 12), sebelum kemudian melanjutkan pendidikan S1 di University of Bradford, Singapura.

Menanggapi hal ini, Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan menyampaikan, “Politik harusnya mengedepankan adu gagasan, bukan kampanye hitam, politik pecah belah seperti zaman Belanda, apalagi ujaran kebencian dan fitnah. Kita lihat-lihat, fitnah ini sering dilemparkan kepada orang muda yang berprestasi. Tugas kita, tetap fokus pada kinerja dan prestasi anak muda, menuju Indonesia Emas 2045.”

Dalam kesempatan terpisah, Arief Rosyid Hasan turut hadir dalam Webinar bertajuk "Dampak Pemilu 2024 terhadap Masa Depan Anak Indonesia" yang digelar oleh Komunitas Kawan Muda Indonesia (KMI). KMI dibentuk oleh pemuda diaspora Indonesia dan pelajar yang sedang menempuh pendidik di luar negeri.

“Lagi-lagi saya sampaikan, sangat penting bagi anak muda untuk berpartisipasi aktif menentukan arah bangsa ke depan pada Pilpres 2024 mendatang. Dari 270 juta jiwa terpilihlah 6 orang terbaik yang nantinya akan memimpin kita. Jika ada yang tidak suka, berusaha menjatuhkan, itu wajar. Namanya juga Kontestasi politik. Yang pentting, kita tidak terbawa dan terus berikhtiar memberikan yang terbaik,” ucap ARH, sapaannya.

Menurutnya, Indonesia butuh pemimpin yang kuat dan punya gagasan untuk melanjutkan sekaligus menyempurnakan program yang tengah berjalan.

"Kita dorong keberlanjutan yang sudah dibangun oleh Presiden Jokowi. Saat ini, pasangan Prabowo-Gibran menjadi pilihan paling tepat dan cepat untuk meneruskan hal tersebut. Hadirnya Mas Gibran menjadi lokomotif pemuda di Indonesia. Paling konkret memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkarya dan bermanfaat seluas-luasnya,” ungkap Ketua Umum PB HMI 2013-2015 ini.

2 dari 2 halaman

Gibran Wajah dari Bonus Demografi

Arief juga mengingatkan bahwa hanya tinggal 12 tahun lagi Indonesia dapat menikmati bonus demografi, yang puncaknya pada 2030 mendatang. Oleh karenanya, orang muda perlu bersiap diri agar momentum tersebut menjadi berkah, alih-alih musibah.

"Mas Gibran Rakabuming Raka bukan hanya representasi dari keberlanjutan, tetapi juga wajah dari bonus demografi. Sebagai anak muda, kita harus saling support, karena hanya generasi kita yang mengerti problematika teman segenerasinya," pungkasnya.

Sebagai Komandan TKN Pemilih Muda, Arief optimistis bisa mendorong anak muda terlibat aktif dalam menentukan arah bangsa ke depan.

Selain Arief Rosyid Hasan, hadir pula narasumber lain Fauzi Baadila (Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08), Hari Rusly Moti (Komandan Relawan TKN), Akbar Helmi D (Ketua DPLN Demokrat Jerman), Kevin Nizam (Diaspora Muda), Shandy Adiguna (Ketua DPLN PSI UK), Faiz Rasyad (Juru Bicara Muda PAN), dan Maudy Alvi (DPLN Gerindra Jerman).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.