Liputan6.com, Jakarta - Relawan pendukung Anies Baswedan yang tergabung dalam Posko Pilihan Rakyat (PPR) membuat gerakan pemasangan banner ‘Saya Adalah Anies’ di rumah masing-masing. Gerakan ini untuk menjawab sejumlah hasil survei yang menyebut elektabilitas Anies mengalami penurunan atau berada di bawah dua bakal capres lainnya.
"Gerakan pemasangan banner sudah mulai dilakukan beberapa pekan terakhir,” ujar pendiri sekaligus Dewan Pembina PPR Tamsil Linrung, Jumat (9/6/2023).
Baca Juga
Menurut Tamsil, para pendukung Anies, ingin menunjukkan jika hasil survei tersebut tidak benar. Sehingga banyak pendukung Anies yang kemudian membuat gerakan dengan memasang banner 'Saya Adalah Anies' di rumah masing-masing.
“Mereka memasangnya bukan lagi di tempat-tempat yang tidak jelas pemiliknya, seperti pohon, kuburan, tempat umum. Tapi memasangnya di rumah masing-masing. Itulah yang dilakukan Posko Pilihan Rakyat (PPR) lakukan,” papar Tamsil.
Sebenarnya para pendukung Anies tidak risau dengan pengumuman hasil sejumlah lembaga survei tersebut. Justru hasil survei ini membangkitkan motivasi pendukung Anies.
“Mungkin (relawan) terlena dengan sambutan masyarakat yang luar biasa, saat Anies turun ke masyarakat,” ungkap Tamsil, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari daeah pemilihan Sulawesi Selatan ini.
Tamsil juga menyebut, kalau memang elektabilitas Anies Baswedan, tidak tinggi, mengapa ada upaya untuk menjegalnya, agar tidak terlibat dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Tapi kalau hasil itu benar, kenapa ada upaya untuk menggagalkan pencapresan Anies Baswedan,” kata Tamsil.
Lingkaran Survei Indonesia atau LSI, Denny JA menyebut jika Anies Baswedan gagal dapat tiket untuk maju sebagai capres pada pemilu 2024, maka dipastikan pilpres menjadi pertarungan dua pasang calon, yaitu Prabowo Subianto melawan Ganjar Pranowo dan m...
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
Survei Rendah Harusnya Didiamkan Saja
Jika ada upaya penjegalan, berarti Anies kuat, sehingga harus dijegal sebelum bertanding. “Kalau surveinya mengalami penurunan dan jauh dari kemungkinan menang, semestinya didiamkan,” ungkap dia.
Tamsil menyebut, upaya penjegalan Anies sudah dilakukan beberapa waktu lalu, baik melalui upaya menersangkakan Anies melalui KPK, maupun dengan membegal kepengurusan partai yang akan mengusung Anies. “Bahkan ada upaya lain, dengan cara AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) ditawari menjadi cawapres bagi kandidat lain di luar Anies,” kata Tamsil.
Terkait dengan keberadaan PPR, Tamsil mengatakan, saat ini sudah hampir ada di seluruh wilayah Indonesia. “Sudah banyak juga yang menghubungi saya untuk wilayah Riau, Sulawesi, Jawa Timur, Jawa Barat, maupun Jawa Tengah,” paparnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement