Sukses

Elektabilitas Prabowo Salip Ganjar, PDIP: Seperti Lomba MotoGP, Salip-salipan

Elektabilitas Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyalip bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam survei Litbang Kompas.

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyalip bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam survei Litbang Kompas. Politisi PDIP, Andreas Hugo Pareira menyebut, bahwa hasil itu menjadi referensi agar tim bekerja lebih keras.

"Ini tentu sebagai referensi agar Ganjar dan tim bekerja lebih keras. Di tim Ganjar juga akan melakukan survei untuk kepentingan evaluasi internal," kata Andreas lewat pesan tertulis, Kamis (25/5).

Berbeda dengan Litbang Kompas, Andreas menilai, bahwa survei dari lembaga lain menunjukkan elektabilitas Ganjar unggul dari sang Menteri Pertahanan.

"Hasil survei dari lembaga survei lain menunjukan Ganjar unggul atas Prabowo, hasil Kompas ini Prabowo unggul," ucapnya.

"Seperti lomba MotoGP atau formula one ya, salip-salipan," kata anggota DPR ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Survei Litbang Kompas

Elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyalip bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Kondisi ini berdasarkan survei teranyar Litbang Kompas yang dirilis Rabu (24/5).

Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Prabowo mencapai angka 24,5 persen. Menyalip Ganjar yang berada di urutan kedua dengan angka 22,8 persen.

Sementara itu, bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan di urutan ketiga dengan elektabilitas 13,6 persen.

Secara tren, elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan cukup tinggi. Dari 18,1 persen pada Januari 2023 menjadi 24,5 persen pada Mei 2023.

Ganjar mengalami penurunan elektabilitas cukup tajam. Dari 25,3 persen pada Januari 2023 menjadi 22,8 persen pada Mei 2023.

3 dari 3 halaman

Penyebab Elektabilitas Ganjar Merosot

Penurunan elektabilitas Ganjar ini diduga disebabkan karena sikap penolakan terhadap kedatangan Israel berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ramainya penolakan terhadap Israel itu berujung dicabutnya hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Bagaimanapun, pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala Dunia U-20, yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya," tulis Litbang Kompas.

Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan cenderung mengalami stagnasi. Perubahannya dari 13,1 persen pada Januari 2023 menjadi 13,6 persen pada Mei 2023.

Litbang Kompas menggelar wawancara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Survei ini memiliki responden sebanyak 1.200 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.